Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SATU keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden, Jakarta Barat pada Kamis (10/11). Satu keluarga tersebut terdiri dari ayah berinisial RY (71), ibu berinisial RN (68), anak perempuan berinisial DF (42), dan paman atau adik dari RY berinisial DG (69).
Kapolres Jakarta Barat Kombes Pasma menjelaskan kronologi ditemukannya mayat satu keluarga tersebut. Ia mengatakan bau tak sedap pertama kali tercium oleh petugas PLN yang hendak memutuskan instalasi listrik pada Kamis (10/11) pukul 18:00 WIB.
Namun, setelah sampai di rumah tersebut petugas PLN mencium bau yang menyengat. Kemudian petugas PLN menghubungi Ketua RT setempat yang bernama Asiung.
"Warga sekitar, pak RT mencium bau, sehingga timbul kecurigaan dan memanggil pihak kepolisian dan secara bersama-sama membuka rumah," kata Pasma Royce di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11).
Seusai mendobrak pintu yang terkunci, petugas menemukan empat mayat terdiri dari dua pria dan dua wanita. Empat mayat ditemukan di dalam rumah dengan tempat yang berbeda-beda.
"Dua laki-laki dan dua perempuan yang berbeda-beda posisinya, ada yang di belakang, ada di kamar tengah, dan ada di ruang tamu," kata Pasma.
Keempat jenazah korban kemudian dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diautopsi.
Pasma mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan forensik sementara, tidak ada kekerasan di tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia karena kelaparan atau dehidrasi.
"Hasil forensik sementara, otot-ototnya mengecil tanda tidak pernah minum. Di lambungnya juga tidak ada makanan. Jadi, mereka mati kelaparan atau dehidrasi," kata Pasma.
Baca juga: Ini Langkah Jakarta Mengantisipasi Cuaca Ekstrem
Pasma menjelaskan berdasarkan kondisi mayat, yang pertama meninggal dunia adalah ayah, paman, ibu, dan terakhir anak perempuan.
Sementara itu, Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menjelaskan jasad keempat korban didapati dengan kondisi sudah membusuk.
"Berdasarkan keterangan dokter forensik ini jasad sudah lima hari di rumah itu," kata Syafri.
Lebih lanjut, Syafri mengatakan kepolisian telah meminta keterangan keluarga korban. Berdasarkan keterangan salah satu keluarga korban, terakhir kali ia berkomunikasi dengan korban satu tahun yang lalu.
"Kalau terakhir bertemu itu lima tahun yang lalu. Dari keterangan adik si ibu (korban) itu juga mereka sudah lama memisahkan diri dari keluarga besar," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskirm Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Haris menjelaskan penyidik telah menyita sejumlah barang bukti di lokasi, antara lain, beberapa catatan, telepon genggam dan barang-barang lain.
"Ada beberapa barang bukti yang kemungkinan terkait perkara ini sudah kita bawa," ujarnya.(OL-4)
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
Hizbullah, melalui Hassan Nasrallah, mengancam akan menyerang pemukiman baru di Israel jika serangan terhadap warga sipil Libanon terus berlanjut.
Ehud Olmert, mantan PM Israel, memperingatkan Benjamin Netanyahu tentang kemungkinan dikeluarkannya surat perintah penangkapan atas kejahatan yang dilakukan di Tepi Barat
Amerika meningkatkan upaya untuk menargetkan pemukim Israel yang kekerasan dengan menambahkan individu dan organisasi baru ke dalam daftar sanksi yang semakin panjang.
Mantan kepala komando pusat Israel, Mayor Jenderal Yehuda Fox mengecam keputusan pemerintah untuk memperluas permukiman di Tepi Barat.
Masyarakat menengah ke bawah dikhawatirkan tidak bisa merasakan manfaat Tapera
Departemen Keuangan Amerika Serikat menolak klaim bahwa mereka mengikuti tekanan Israel untuk meringankan sanksi terhadap pemukim Tepi Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved