Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

BPS DKI Jakarta: Kemiskinan Ibu Kota Bertambah 3.750 orang

Selamat Saragih
15/7/2022 19:47
BPS DKI Jakarta: Kemiskinan Ibu Kota Bertambah 3.750 orang
Aktivitas warga di pemukiman padat kawasan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta.(MI/ANDRI WIDIYANTO )

BADAN Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengungkapkan, jumlah penduduk miskin di Ibu Kota bertambah sebanyak 3.750 orang bila dibandingkan dengan September 2021 menjadi total 502,04 ribu orang.

Dengan kenaikan itu, berarti jumlah penduduk miskin yang ada totalnya 4,69 persen dari total jumlah penduduk Jakarta. Angka itu berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022.

Baca juga: Angka Kemiskinan Meningkat, Wagub DKI: Bukan Hanya di Jakarta

"Bertambahnya jumlah penduduk miskin ini di antaranya disebabkan penurunan daya beli masyarakat karena dampak pandemi Covid-19," kata Kepala BPS DKI, Anggoro Dwitjahyono, di Jakarta, Jumat (15/7).

Tercatat pula selama empat tahun kepemimpinan Anies, angka kemiskinan warga Jakarta meningkat akibat pandemi Covid-19.

Menurut dia, penurunan daya beli tersebut salah satunya dipicu tingginya inflasi secara umum pada periode September 2021 hingga Maret 2022 mencapai 1,78 persen.

Sedangkan pada kelompok bahan makanan pada periode yang sama juga tercatat mengalami kenaikan harga mencapai 3,51 persen.

Pemprov DKI pun menunggu rekomendasi Kemensos untuk cabut izin ACT.

Apabila dibandingkan pada posisi September 2021, angka kemiskinan di Jakarta itu naik 0,02 persen yang saat itu mencapai 498,29 ribu orang.

Adapun BPS melakukan survei kemiskinan selama dua kali dalam satu tahun yakni periode Maret dan September.

BPS DKI juga mencatat secara khusus penduduk sangat miskin bertambah 2.000 orang yakni dari 144,3 ribu orang pada September 2021 menjadi 146,3 orang pada Maret 2022.

Selain penduduk miskin bertambah, tingkat ketimpangan di Jakarta juga naik. Indeks gini dari 0,411 pada September 2021 menjadi 0,423 pada Maret 2022.

Ketimpangan pada kelompok pengeluaran terendah lebih tinggi dibandingkan kelompok kelompok pengeluaran atas.(Ssr)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya