Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

DPRD Kritisi Anies Tak Lanjutkan Pembangunan LRT Jakarta

Putri Anisa Yuliani
07/6/2022 17:05
DPRD Kritisi Anies Tak Lanjutkan Pembangunan LRT Jakarta
Rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek berada di kawasan Stasiun LRT Cawang, Jakarta.(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

RUTE LRT Jakarta hingga kini hanya sepanjang 5,6 km yang membentang dari Stasiun Velodrom Rawamangun menuju Kelapa Gading dan berakhir di Stasiun Pegangsaan 2. Padahal proyek moda kereta ringan tersebut saat dibangun menghabiskan dana Rp6,8 triliun.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga, mengkritisi kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hingga saat ini belum juga melanjutkan pembangunan LRT Jakarta. Ia berpandangan LRT Jakarta hingga saat ini tak maksimal menggoda warga Jakarta untuk beralih dari kendaraan pribadi karena rutenya yang pendek.

Pembangunan transportasi berbasis rel di Jakarta pun dipandangnya berjalan lambat. Hingga kini baru MRT Jakarta yang telah melanjutkan pembangunan ke Fase 2A yakni Bundaran HI-Kota.

"Kita terlambat. Demikian juga dengan Jakpro harus berpikir jalur LRT fase 2A. Selama raker kita nggak ada pembicaraan tentang ini. Karena kami concern terhadap itu," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/6).

Baca juga: Sudinhub Jaktim Dirikan Posko Pengawasan Angkutan Ternak

Ia juga meminta pembangunan LRT dapat dilanjutkan sehingga dapat dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat sehingga pembangunan LRT yang bernilai triliunan tak menjadi pemborosan anggaran.

"Supaya nanti jangan dianggap pembangunan LRT Kelapa Gading-Rawamangun merupakan pemborosan yang tidak digunakan atau dimanfaatkan dengan maksimal," jelasnya.

Politikus PDIP itu bahkan mengancam PT Jakarta Propertindo (Jakpro) agar menyerahkan penugasan pembangunan LRT Jakarta ke Dinas Perhubungan DKI apabila tak sanggup untuk mencari pihak swasta yang bisa melanjutkan pembangunan.

"Kecuali kalau Jakpro tidak sanggup lagi penugasan terhadap pembangunan ini ya ambil alih sama Dishub. Biar kita anggarkan di Dishub atau Dinas Bina Marga. Kita tidak mau bangunan-bangunan terkatung-katung seperti itu. Jangan hanya pikirkan LRT hanya sampai di Kelapa Gading. Karena kebetulan Jakpro sudah diciptakan jadi BUMD raksasa dari pemprov untuk jadi pelaksana tugas palugada. Jadi kita visinya harus visi besar," tegasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya