Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Wamentan Minta Pemkot Depok Cegah Penimbunan Minyak Goreng

Kisar Rajaguguk
16/3/2022 21:39
Wamentan Minta Pemkot Depok Cegah Penimbunan Minyak Goreng
Ilustrasi. Minyak goreng(Dok. Antara)

KELANGKAAN minyak goreng terjadi karena adanya pergerakan internasional terhadap harga bahan pokok minyak sawit yang cukup tinggi.

Demikian dikatakan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi terkait kelangkaan minyak goreng, di Pasar Agung, Kelurahan Abadi Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Rabu (16/3).

Menurut dia harusnya minyak goreng tidak langka. Ia pun meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengawasi dan mencegah terjadinya penimbunan. Berdasarkan data, kebutuhan minyak goreng nasional berada diangka kurang lebih 5,9 juta ton. Sementara produksinya mencapai 6,7 juta ton.

Baca juga: Kejaksaan Agung Turut Selidiki Kelangkaan Minyak Goreng

"Berarti surplus sebenarnya, itu pun 20 persen dari total CPO (crude palm oil atau minyak sawit mentah) kita. Harusnya, dengan perhitungan seperti itu, kelangkaan tidak terjadi," kata dia.

Namun, lanjut dia, kenyataannya kelangkaan minyak goreng terjadi akibat adanya pergerakan internasional terhadap harga bahan pokok minyak sawit yang cukup tinggi.

Sehingga hasilnya, kata dia, harus ada kiat-kiat dari pemerintah agar para pengusaha perkebunan swasta maupun pemerintah bisa bersinergi, dalam menyikapi persoalan yang datang bertubi-tubi alias timbul dan tenggelam mengenai masalah di tanah air utamanya kebutuhan pokok.

Presiden pun dikatakan Harvick telah menitipkan pesan kepadanya untuk disampaikan kepada masyarakat agar berprasangka baik terhadap pemerintah.

"Pemerintah tidak pernah ada keinginan memersulit, cuma memang kita harus bekerjasama dengan para stakeholder, para pengusaha, perkebunan sawit, distributor, dan juga pedagang agar tidak ada penimbunan," ujarnya..

Harvick pun meminta kepada Pemerintah Kota Depok melakukan operasi pasar, untuk mengawasi polemik yang muncul sejak akhir 2021.

" Awasi distribusinya. Para pedagangnya juga jangan sampai ada penimbunan," papar Harvick.

Akan tetapi, jika pun terjadi penimbunan, tak bisa menyalahkan para pelaku 100 persen. Sebab, keuntungan yang didapat itu pun memang menggiurkan bagi para pelaku.

"Artinya dengan keuntungan yang lebih lagi tentu sangat menarik (bagi pelaku penimbunan), mereka coba-coba tahan seminggu misalnya, apalagi ini mau Ramadan ini juga bisa jadi masalah," tandasnya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : MEGAPOLITAN
Berita Lainnya