Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Dengan Konsep Go Green, Siswa SMP Islam Al Azhar Lebih Peduli Lingkungan

Mediaindonesia.com
26/2/2022 21:07
Dengan Konsep Go Green, Siswa SMP Islam Al Azhar Lebih Peduli Lingkungan
acara soft launching SMP Islam Al Azhar 55 Jatimakmur pada Sabtu (26/2).(Ist)

SEKOLAH  menjadi ‘rumah’ kedua bagi para peserta didik atau siswa, sebaiknya dapat menciptakan kenyamanan, keamanan, keindahan, dan juga tata lingkungan yang menyenangkan karena hal ini sangat dibutuhkan oleh para siswanya.

Konsep Go Green dapat mewujudkan hal tersebut. Dengan Go Green ini selain membuat nyaman juga dapat membentuk gaya hidup agar lebih peduli pada kelestarian lingkungan karena kepedulian ini perlu ditanamkan sejak usia dini.

“Kami memilih untuk melaksanakan program atau konsep Islamic Go Green di SMP Islam Al Azhar 55 Jatimakmur ini karena kami menginginkan siswa senang dan nyaman berada di sekolah sehingga bisa menjadi produktif dan semangat berprestasinya menjadi meningkat atau lebih baik,” jelas Ketua Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI) Kunrat Wirasubrata, MBA.

Program ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan perilaku berkelanjutan dengan tanggung jawab dalam upaya perbaikan dan menjaga lingkungan sekolah mengingat sekolah akan menjadi lingkungan sehari-hari para siswa.

Baiknya penataan atau pengelolaan lingkungan sekolah juga akan membuat sekolah menjadi wahana efektif pembentukan perilaku peduli lingkungan.

Sehatnya lingkungan dalam sekolah tentu akan sangat mendukung pencapaian terciptanya generasi hebat yang cerdas, sehat dan berkualitas.

Penciptaan generasi hebat ini tentu tidak mudah, perlu langkah-langkah yang tepat dengan melibatkan sekolah, guru, siswa, dan orangtua/masyarakat, salah satunya yakni dengan menciptakan sekolah dengan konsep go green ini.

“Sekolah ini bisa dikatakan berbeda dengan sekolah lainnya karena disini siswa akan dididik untuk peduli dengan lingkungan, yang salah satunya adalah cara pengolahan atau pemilahan sampah,” lanjut Kunrat pada acara soft launching SMP Islam Al Azhar 55 Jatimakmur pada Sabtu (26/2).

Mesjid, lapangan terbuka, ruang terbuka hijau, ruang belajar terbuka maupun indoor, studio mini, laboratorium dan sarana olahraga juga melengkapi sekolah milenial yang terletak di Jatimakmur-Bekasi ini.

Sekolah ini memberlakukan dua bahasa atau bilingual (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) untuk matematika dan IPA. Program bilingual ini didukung dengan adanya native speaker, pertukaran pelajar, collaborative project, dan video conference.

Manfaat Konsep Go Green di Sekolah

Gagasan membangun sekolah hijau di Indonesia sudah mulai berkembang pesat. Konsep ini bertitik tolak pada pemikiran dan kesadaran, bahwa sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan merupakan wadah yang tepat untuk menanamkan dan menumbuhkan rasa cinta pada kelestarian alam dan lingkungan.

Diharapkan kebiasaan baik yang diterapkan di sekolah ini dapat ditularkan ke keluarga atau masyarakat sekitar, misalnya dalam hal membuang sampah ke tempatnya sesuai dengan jenis sampah, organik atau non-organik.

Selanjutnya dr. Edi Alpino Rivai Siregar, MKK, Sp.KKLP juga menjelaskan,”Sekolah hijau atau sekolah dengan konsep go green memiliki beragam nilai tambah dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang belum atau tidak mengadopsi konsep ini.”

Pepohonan hijau yang memenuhi sekolah dapat menekan risiko terjadinya polusi. Selain itu kualitas oksigen terjaga karena kebersihan lingkungan terjaga apik sehingga memberikan energi positif bagi siswa untuk dapat lebih berkonsentrasi.

“Efek go green dari segi K3LH (Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup) juga berdampak positif pada siswa yang misalnya memiliki alergi. Sehingga saat berada di lingkungan sekolah, kejadian batuk, asma, gatal-gatal dapat ditekan sedemikian rupa mengingat terjaganya kebersihan lingkungan yang minim debu, misalnya,” jelas dokter spesialis kedokteran keluarga layanan primer ini lebih lanjut.

Lingkungan yang hijau dan representatif tentunya juga dapat membantu menurunkan tingkat stres dan tekanan kala proses pembelajaran.

“Ini dampaknya positif sekali, karena selain meningkatkan kualitas pembelajaran, kualitas kesehatan generasi muda juga akan meningkat,” kata dr.Edi. (RO/OL-09)

 

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya