Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KASUS pelecehan seksual antar sesama jenis (laki-laki) yang terjadi di wilayah hukum Polres Bogor, mencuat di dunia maya, di jejaring sosial. Mirisnya orang yang diduga pelakunya adalah gurunya sendiri, pelatih futsal.
Seseorang dengan akun @ganenxx.theja menggugah postingan story dan beberapa tangkapan layar percakapan antara orang yang diduga pelaku dan korban di laman medsosnya, di instagram.
Kemudian seseorang dengan akun tweeter @stfugurlyash menuliskan jadi ini salah satu coach di sekolah gue dan bbrp sekolah di daerah gue. Beliau melakukan pelecehan seksual ke beberapa anak LAKI LAKI yg jadi muridnya.Fyi, bisa simpulin kita beliau (G) ini gay. @KomnasHAM @KapoldaJabar @Komnas_anak
Saat dikonfirmasi wartawan, pemilik akun @ganenxx.theja mengungkapkan perihal postingannya karena dirinya merasa terusik dan tergerak untuk mengungkap ke publik karena dianggap sangat meresahkan dan korbannya juga merupakan orang-orang terdekatnya.
"Kebetulan saya bukan anak futsal, korban- ini kebanyakan anak futsal. Mereka banyak yang gak berani speak up karena takut karir di futsal hancur. Kemarin banyak yang curhat ke saya, saya mau urus cuma karena kekurangan bukti juga maka saya buatkan portal ternyata banyak. Yang korban-korban lain itu ada di seluruh Kabupaten Bogor,"ungkapnya.
Pelaku lanjutnya, adalah seorang pengajar atau pelatih futsal berinisial G. Dia mengajar di sejumlah sekolah tingkat menengah atas di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Selain pelatih di sekolah-sekolah, dia adalah menempati posisi penting di sebuah organisasi.
"Iya betul, dia pelatih futsal di beberapa sekolah, sama di club futsal Kabupaten Bogor. Dia juga juga ktua asosiasi futsal di Kabupaten Bogor,"ujarnya.
Dia menyebut semua korbannya adalah laki-laki dengan usia rata-rata 16 hingga 18 tahun.
Baca juga: Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Aktivitas Pemakaman di TPU Rorotan Meningkat
"Korban yang saya kumpulkan datanya itu ada sekitar 64 korban.Banyak yang di bawah umur, ada juga yang sudah 17 tahun, 18 tahun. Namun yang 18 tahun ini kejadiannya di umur 16 sampai 17 tahun. Jadi yang 18 tahun ini baru sempet cerita karena takut,"katanya.
Berdasarkan cerita para korban, lanjutnya, kejadiannya sendiri sudah sejak lama atau tahun 2012 dan masih berlangsung hingga saat ini. Peristiwa terbaru sekitar satu minggu lalu.
Modus pelaku yaitu dengan cara mengiming-imingi uang dan barang dan mengajak para korbannya ke vila atau ke tempat kosnya.
"Jadi ini kebetulan lagi sama beberapa korbannya. Ini korbannya ada yang kontak fisik langsung, modelnya itu diajak pergi ada yang diajak ke toilet terus juga chating-chating gitu dimintain foto kelaminnya. Terus pelaku ini ngirim foto kelamin ke lawannya itu juga ke korban. Terus diajak nginep ke vila, atau ke kosan dengan iming-iming dikasih uang, baju. Sepatu hidupnya enak-lah dijamin sama dia,".
Atas peristiwa itu, dirinya bersama para korban berencana melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke Kepolisian Resor Bogor.
"Tadinya hari ini (Kamis,red) tapi ada halangan. Rencananya jadi besok,"pungkasnya.
Sementara itu, salah satu korban yang minta disebut M, 16, mengatakan dia menerima perlakuan tidak menyenangkan dari G itu sejak tahun lalu. Namun M mengaku tidak berani mengungkap karena takut.
"Tahun kemaren. Sebenernya dia ngajarin itu dari pas saya kelas 10, kan sekarang saya kelas 11, nah dia itu dari kelas 10. Kaya selalu ngajakin keluar ke kosan dia. Dia yang nyentuh-nyentuh gitu. Terakhir saya disentuh itu pas minggu lalu. Sebenernya saya mau speak up itu sudah lama, cuma saya takut. Karena takut bidang saya di futsal tuh berenti. Soalnya dia orang penting di bidang fusal Bogor,"ungkap M kepada wartawan, Kamis (3/2).
Masih menurut pengakuan M, setelah latihan futsal dan pulang, orang yang disebut pelatihnya itu selalu chat yang isinya mengajak menjalin hubungan. Meski dirinya menolak, sang pelatih itu terus memaksa.
"Kaya ngechat gini, kamu mau ga jadi adek abang. Trus kata saya ah buat apa bang. Cuma dia maksa, maksa lama-lama dia ngajak kaya ke vila gitu. Dek ke villa yuk, tar aa ksih uang, sepatu gitu .dia ngomong gitu, dia mau ngasih saya uang sama sepatu,".
"Terus saya tolak, saya tolak. Terus setiap saya bikin SW dikomen sama dia gede, gede gitu-gitu. Terus gak lama dia minta pap gitu, ke saya minta pap kemaluan saya. Terus pas saya lagi latihan sama dia, dia tuh megang-megang gitu ke saya, kaya megang bagian belakang saya gitu, dipencet-pencet sama dia,"cerita M.(OL-4)
FENOMENA LGBT merupakan isu sensitif, tetapi tidak bisa diabaikan. Survei internal KGSB menunjukkan keberagaman pandangan guru.
Presiden AS, Donald Trump, baru saja menandatangani perintah eksekutif yang melarang perempuan transgender untuk berkompetisi dalam kategori olahraga perempuan.
Polisi pun telah menetapkan 3 tersangka dari 56 orang tersebut, dengan inisal RH, RE, dan BP. Diduga ketiga tersangka merupakan penyelenggara praktik pesta seks sesama jenis laki-laki.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS), Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif, termasuk untuk melarang aggota LGBT dan transgender di militer AS.
Nurma mengatakan pada awalnya pihaknya menerima laporan dari warga di salah satu mal kawasan Grogol Utara itu, ada keributan.
Terdapat daerah di Provinsi Sumbar yang sudah lebih dulu membuat perda pemberantasan LGBT. Sebabnya, DPRD menilai pemerintah provinsi juga perlu melakukan hal serupa.
Menurut ICJR, praktiknya penyediaan layanan aborsi aman tidak terlaksana di lapangan dikarenakan tidak ada realisasi konkret dari pemangku kepentingan untuk menyediakan layanan.
Dua lembaga internal, yakni Satgas PPKS dan Komisi Penegak Disiplin UMS telah melakukan investigasi, dan menemukan pelanggaran etik atas dua oknum.
Koordinasi penanganan kekerasan seksual tak hanya bisa mengandalkan lembaga negara yudisial.
Putusan DKPP ke Hasyim Asy'ari beri pelajaran kepada pejabat publik agar tidak menyalah gunakan kewenangan
Berikan pendidikan seks sesuai dengan usianya untuk bisa menetapkan batasan pada orang lain.
SEORANG ayah tiri di Ciamis, Jawa Barat (Jabar), tega melakukan kekerasan seksual kepada balita yang baru berumur dua tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved