Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bukan Untuk Warga, Jakpro Bangun Rusun Kampung Bayam Untuk Pekerja JIS

Putri Anisa Yuliani
17/1/2022 17:21
Bukan Untuk Warga, Jakpro Bangun Rusun Kampung Bayam Untuk Pekerja JIS
Suasana pemukiman kumuh sekitar Jakarta International Stadium (JIS) dengan sampah dan kayu yang sudah 93% pembangunannya di Jakarta.(MI/Rudi Kurniawansyah )


PROJECT Manager Jakarta International Stadium (JIS) Arry Wibowo membenarkan bahwa PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membangun kampung susun Kampung Bayam bukan sepenuhnya untuk warga yang terdampak pembangunan stadion tersebut.

Arry menuturkan, unit hunian berbentuk rusun itu nantinya diperuntukkan bagi para pekerja yang akan bekerja di JIS saat stadion tersebut sudah beroperasi. Fasilitas rumah susun ini menjadi salah satu pendukung JIS.

"Iya nantinya kan untuk para pekerja yang dedicated untuk membantu operasionalnya JIS kedepannya ya," kata Arry saat dihubungi, Senin (17/1).

Menurut dia, warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS dan harus berpindah tempat tinggal bisa menempati hunian kampung susun namun dengan berbagai persyaratan serta seleksi yang akan dilakukan oleh Jakpro.

Arry menegaskan Jakpro telah menyelesaikan program relokasi bagi warga Kampung Bayam.

"Ya memang semua kan sudah ditangani ya dan semua sudah selesai ya. Mereka misalnya memenuhi memang ingin terlibat dengan pengelolaan stadion sudah nantinya akan melalui mekanisme seleksi ya," jelas Arry.

Namun, ia tidak bisa menjelaskan persyaratan bagi warga Kampung Bayam agar bisa menempati rusun tersebut. Hal itu masih dalam pembahasan internal Jakpro. Di samping itu, kampung susun tersebut belum mulai dibangun. Pembangunan kampung susun tersebut dibiayai, diselenggarakan, dan didisain oleh Jakpro selaku BUMD yang ditugaskan untuk membangun JIS.

Baca juga: PDI Perjuangan Sebut Program Anies Cuma Bagus di Kata-kata

"Ya masih menunggu arahan juga nantinya kedepannya, kedepan seperti apa, nanti jumlahnya berapa dan lain-lain. Dalam proses, dalam proses perencanaan skrg dalam proses y untuk persiapan pembangunan. Saat ini kan dalam proses utk pemilihan kontraktor pelaksana, harapannya nanti setelah terpilih kita baru mulai bangun," pungkasnya.

Sebelumnya, DPRD DKI menyoroti realisasi dari pembangunan Kampung Susun atau rumah susun Bayam di Jakarta Utara. Nyatanya, Rusun itu bukan untuk warga terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, awalnya konsep Kampung Susun yang jadi andalan Gubernur Anies Baswedan itu untuk warga yang terdampak proyek pembangunan JIS. Namun realisasinya ditempati orang luar yang tidak pernah tinggal di wilayah itu.

Menurut Pras sapaan karibnya, Pemprov DKI Jakarta memiliki program Community Action Plan (CAP). Sederhananya, program ini untuk bertanya kepada warga konsep tempat tinggal seperti apa yang akan dibangun menggantikan tempat tinggal lamanya.

“Kalau ujung-ujungnya Kampung Susun Bayam untuk para pekerja pendukung JIS buat apa dilakukan CAP. Itu namanya menipu. Membohongi publik. Bilang saja dari awal warga Kampung Bayam digusur. Ganti juga istilah Kampung Susun Bayam,” ujar Pras dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/1).

Politisi PDI Perjuangan ini mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga Kampung Bayam yang tergusur. Mereka tidak boleh dibiarkan hidup susah dengan rumah kumuh di pinggir rel.

“Seringkali program Pemprov sekarang cuma bagus di kata-kata. Tapi kenyataannya buruk,” sindirnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya