Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penyerangan Keluarga di Cipinang Melayu

Rahmatul Fajri
05/1/2022 14:54
Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penyerangan Keluarga di Cipinang Melayu
Ilustrasi.(DOK MI.)

POLISI mengantongi identitas kelompok pemuda yang menyerang satu keluarga di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Dari 20 orang yang diduga melakukan penyerangan, polisi telah mengantongi identitas sembilan pelaku.

"Sembilan orang sudah diketahui identitasnya," ujar Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochammad Zen, ketika dihubungi, Rabu (5/1). Pihaknya masih mengidentifikasi 11 pelaku lain yang melalukan penyerangan. Ia mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. "Ini masih proses penyelidikan terus," ucap Zen.

Sebelumnya, aksi pengeroyokan dialami Marwan, 23, dan Ramdoni, 25. Keduanya babak belur akibat dikeroyok oleh puluhan orang di RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Ramdoni mengatan pengeroyokan itu bermula ketika dia dan adiknya dalam perjalanan pulang sekitar pukul 03.00 WIB. Ia mengatakan saat perjalanan itu ada sekelompok pemuda yang menggeber sepeda motor. Ia lalu lewat dan permisi kepada kelompok pemuda tersebut.

Namun, para pelaku yang diketahui warga Kelurahan Cipinang Melayu itu salah paham, sehingga terjadi perselisihan. Kedua korban tiba-tiba diserang oleh pelaku.

"Motor enggak serempetan, enggak ada apa-apa. Pas saya minta maaf terus ucapin selamat Natal dan tahun baru tiba-tiba mereka menyerang. Adik saya kabur ke rumah, dikejarlah sama mereka," katanya.

Usai melakukan pengeroyokan, kelompok pemuda itu melakukan penyerangan di rumah korban. Titi Suherti, 48, orangtua Marwan dan Ramdoni, mengatakan para pelaku juga menyatroni rumahnya tak lama seusai kejadian pengeroyokan.

"Setelah subuh selesai kejadian saya sama anak-anak langsung pergi dari rumah. Tapi pas saya pergi, sekira pukul 07.00 pelaku datang," kata Titi.

Saat penyerangan terjadi, Titi bersama empat anaknya dan seorang menantu perempuannya sedang berada di rumah. Titi mengaku dipukul menggunakan gagang sapu hingga memar bagian tangan, paha, dan jari. Ia juga diseret sekitar dua meter oleh pelaku, bahkan diancam dibunuh.

"Anak-anak saya dipukuli, ditendang, diinjak, dan diseret sama pelaku, termasuk (anak) yang perempuan. Katanya kalau belum ada yang mati mereka tidak berhenti," ujar Titi.

Titi mengatakan setelah dianiaya, dirinya bersama anaknya menyelamatkan diri ke Bogor. Setelah mendobrak rumah korban dan mengeroyok penghuni rumah, para pelaku juga menggasak satu sepeda motor berikut Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) serta empat gitar dengan total nilai jutaan rupiah, TV ukuran 24 inci, dan celengan berisi uang sekira Rp3 juta dari rumah.

Baca juga: Ini Kronologi Penyerangan di Ruko Jasa Ekspedisi Duren Sawit

Titi mengatakan dirinya mengalami trauma setelah kejadian itu, sehingga ia butuh waktu untuk melapor ke polisi. "Makanya saya baru berani bikin laporan ke Polsek Makasar. Karena masih trauma, saya menenangkan diri dulu sebelum lapor ke polisi," ucapnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya