Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

65,3% Hidran di Jakarta Tak Berfungsi, Damkar Banyak Pakai Air Selokan

Selamat Saragih
03/12/2021 18:15
65,3% Hidran di Jakarta Tak Berfungsi, Damkar Banyak Pakai Air Selokan
Petugas menerobos asap tebal saat berusaha memadamkan kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1, Jakarta(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

KETERSEDIAAN sumber air menjadi masalah dalam penanggulangan kebakaran di DKI Jakarta. Kondisi hidran kota di ibu kota yang menjadi pasokan air utama untuk pemadaman kebakaran masih kurang memadai.

Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, dari 1.213 hidran, hanya sekitar 34,7% atau 421 yang berfungsi sempurna. Artinya, hidran tersebut memiliki air, kopling untuk pemasangan selang, dan meteran.

Menurut Kepala Regu A Pos Damkar Pondok Kelapa Jakarta Timur, Matsani, hidran kota sudah tidak dilirik petugas ketika menghadapi kebakaran, katanya, di Jakarta, Jumat (3/12).

Matsani menyebutkan, saat ini sungai, selokan, dan empang menjadi pilihan sumber air yang lebih bisa diandalkan.

Baca juga: Tangsel Optimalkan Zakat untuk Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Dari sebanyak 378 hidran kota di Jakarta Timur, hanya 166 yang mempunyai kopling, meteran, dan tersedia air. Namun, kondisi hidran kota di Jakarta Timur sebetulnya bukan yang paling parah.

Di Jakarta Pusat hanya memiliki sebanyak 110 dari 288 hidran kota yang berfungsi (38,2 persen); Jakarta Selatan 40 dari 213 (18,8 persen); dan terendah Jakarta Barat dengan 11 dari 149 (7,4 persen). Jakarta Utara memiliki komposisi hidran aktif tertinggi, 94 dari 185 atau 50,8 persen.

Hidran kota yang lengkap belum tentu memiliki debit dan tekanan air yang memadai. Menurut Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, terkadang debit air hidran kota yang ke luar sangat kecil karena air untuk hidran menjadi satu jaringan dengan air baku warga Jakarta.

Namun, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta tidak bisa berbuat banyak atas kondisi hidran ini.

Menurut Gatot, hidran kota bukan tanggung jawab Dinas Gulkarmat DKI, melainkan PDAM Jaya. ”Kami hanya sebagai pengguna dan penggunaannya tercatat dalam meteran. Kami bayar setiap bulan,” ujarnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik