Serikat Pekerja Anggap Tawaran Anies soal Biaya Hidup Murah tidak Solutif

Selamat Saragih
19/11/2021 20:03
 Serikat Pekerja Anggap Tawaran Anies soal Biaya Hidup Murah tidak Solutif
Sejumlah buruh dari berbagai organisasi melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat (19/11/2021).(ANTARA/Aprillio Akbar)

SEJUMLAH serikat pekerja kembali berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/11).

Sama seperti kemarin, mereka menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI tahun 2022 lebih besar dari yang disampaikan pemerintah pusat. 

Sebagai informasi, pemerintah pusat telah mengumumkan bahwa DKI Jakarta hanya mengalami kenaikan UMP pada 2022 sebesar 0,8% atau tidak sampai Rp40.000 per bulan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kemarin, sempat menemui para pengunjuk rasa. Kepada mereka, Anies mengisyaratkan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menaati besaran UMP yang digariskan pemerintah pusat.

Sebagai kompensasi atas kenaikan yang rendah, Anies mengklaim, para pekerja atau buruh akan diberikan akses biaya hidup murah di Jakarta seperti bantuan Kartu Jakarta Pintar untuk anak-anak buruh.

Baca juga: Demo Buruh mencoba terobos Gerbang Tol Pedati Jaktim

Kecuali itu, fasilitas lain juga akan dikhususkan untuk kaum pekerja agar bisa menekan biaya hidup di Jakarta.

"Diharapkan bisa mengurangi biaya hidup walaupun pendapatan tidak naik signifikan diatur lewat PP (peraturan pemerintah) yang ada," kata Anies.

Namun, serikat pekerja tidak menganggapnya sebagai ganti yang sepadan atas tuntutan mereka.

“Itu bukan suatu solusi,” ujar Wakil Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Tri Widyanto, di Jakarta, Jumat (19/11). (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya