Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

DKI Siapkan Kebijakan Ganjil Genap untuk Motor di Kawasan Wisata

Putri Anisa Yuliani
21/10/2021 11:20
DKI Siapkan Kebijakan Ganjil Genap untuk Motor di Kawasan Wisata
Pemberlakuan nopol ganji-genap kendaraan di kawasan wisata di DKI baru untuk mobil, motor juga akan diberlakukan.(dok.Ant)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta masih mempelajari untuk menerapkan pembatasan kendaraan pribadi dengan nomor plat ganjil genap (gage) di kawasan wisata untuk roda dua. Selama masa PPKM, penerapan ganjil genap di kawasan wisata seperti Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) hanya untuk kendaraan roda empat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza mengatakan, penerapan ganjil genap di kawasan wisata dimaksudkan untuk membatasi warga datang ke tempat wisata karena saat ini Jakarta masih dalam situasi pandemi covid-19.

"Ini masih dipelajari ya semuanya. Kita terus mengevaluasi. Tentu dimaksudkan baik agar proses transportasi bisa baik, mengurangi kemacetan dan mengurangi serta membatasi orang keluar rumah, untuk prokes," kata Ariza di Balai Kota, Kamis (21/10).

Ia melanjutkan, di masa PPKM level 2 ini, ganjil genap di tempat wisata dan di tiga ruas jalan yakni Jl MH Thamrin, Jl Jenderal Sudirman, dan Jl HR Rasuna Said masih berlaku. Untuk ganjil genap di kawasan itu berlaku pada pukul 06.00-10.00 dan pukul 16.00-21.00 WIB.

Sementara untuk ganjil genap di jalan-jalan menuju Taman Impian Jaya Ancol dan TMII berlaku sampai pukul 12.00 WIB pada Jumat dan hingga pukul 18.00 WIB pada Sabtu dan Minggu.

Ariza menegaskan hingga saat ini penerapan ganjil genap di tiga ruas jalan dan di kawasan menuju objek wisata berjalan baik dan tak ada kendala berarti.

"Kita lihat ya kita baru memasuki level 2 ya, tentu kita masuk ke level 2 artinya semakin baik. Tapi tentu ada yang harus diperhatikan ya. Level 2 ini ada beberapa pelonggaran yang juga kecenderungannya meningkatkan jumlah orang yang keluar lebih banyak. Artinya potensi interaksi dan kerumunan lebih banyak dan tentu penularan juga lebih banyak. Karena itu  kami meminta masyarakat untuk tetap di rumah. Laksanakan prokes. Justru ketika ada pelonggaran-pelonggaran masyarakat harus lebih ketat lagi, lebih patuh lagi menggunakan masker, menjaga jarak dengan disiplin dan bertanggung jawab," tegasnya. (OL-13)

Baca  Juga: Lama Menghilang, Jack Ma Terlihat di Mallorca Spanyol



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya