Pengamat: Tugas Polisi bukan Cari Uang di Media Sosial

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
20/10/2021 15:36
Pengamat: Tugas Polisi bukan Cari Uang di Media Sosial
Ilustrasi.(Medcom.id.)

KAPOLDA Metro Jaya Irjen Fadil Imran melakukan mutasi dua anggotanya, yaitu Aiptu Jakaria dan Aipda Monang Parlindungan Ambarita. Aipda Ambarita sering membuat konten di media sosial, tepatnya di YouTube. 

Ambarita membuat konten terkait kegiatan patroli malam dengan jumlah viewers mencapai jutaan penonton. Namun, Ambarita menjadi sorotan usai videonya memeriksa paksa handphone warga viral di media sosial. Video diunggah ulang oleh akun Twitter @xnact. 

Menanggapi hal itu, pengamat media sosial Wicaksono atau yang akrab disapa Ndoro Kakung menuturkan bahwa tugas polisi bukanlah mencari uang di media sosial. "Sejauh pengetahuanku, tugas polisi bukan mencari uang di media sosial," terang Ndoro kepada Media Indonesia, Rabu (20/10).

"Apakah polisi boleh cari uang dari medsos? Coba cek aturan dan undang-undang tentang kepolisian," tambahnya. Namun, kata Ndoro, keputusan Kapolda Metro Fadil untuk mutasi Ambarita dan Jakaria, murni hak institusi dan pimpinan.

Baca juga: Dua Polisi ‘Artis’ Medsos Dilatih Cara Tindak Polisi dalam Perspektif HAM

"Mutasi hal biasa dalam organisasi, tak selalu berkaitan dengan kesalahan," ucapnya. Ia enggan berspekulasi terkait mutasi itu ada kaitan dengan kesalahan yang dilakukan Ambarita ataupun Jakaria saat bertugas. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya