Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WARGA RT 01,02,03,04 dan 05 di RW 04 Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten resah. Pasalnya lahan seluas 2 hektare lebih di lingkunganya yang selama ini berfungsi sebagai resapan diurug oleh pihak pengembang untuk dijadikan Perumahan Cluster Mutiara Kencana.
" Dari awal rencana pembangunan itu, warga menolak. Tapi pihak pengembang terus mengurug lahan tersebut hingga satu meter lebih di atas pemukiman warga," kata Iwan warga RT 04, RW 04, Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/10).
Akibatnya, kata dia, warga resah lantaran pemukiman mereka dipastikan akan terendam banjir bila hujan turun. "Belum diurug atau dibangun bila hujan turun jalan-jalan di pemukiman terendam, apalagi setelah diurug seperti ini," kata Iwan.
Bisa-bisa, lanjutnya banjir itu masuk ke rumah- rumah warga. Mengingat saluran air di pemukiman tersebut sudah tidak mampu lagi menampung debit air. "Saat ini bila hujan turun air meluap hingga di jalan-jalan pemukiman, bagaimana jika nantinya kalau perumahan yang posisinya lebih tinggi dari pemukiman itu dibangun," kata dia.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ketua RW 04, Muhammad. Menurut dia warga di Pemukiman tersebut menolak pembangunan perumahan itu, sebelum batas antara perumahan dan permukiman didirikan pagar tembok
"Ya sebelum ada pagar tembok kami keberatan, karena bila hujan turun, sudan pasti air hujan dari perumahan itu akan tumpah atau mengalir ke pemukiman warga," kata dia.
Karena itu, Wawan maupun Muhammad meminta kepada pemerintah Kota Tangerang untuk menghentikan pengurukan atau pembangunan Cluster Mustika Kencana tersebut. " Saya dengar rencana pembangunan itu belum ada izinnya. Gimana mau ada, bila izin dari lingkungan saja belum ada. Tapi mereka sudah berani melakukan pengurukan," kata dia
Baca juga : Surat Pengakuan Hutang Koordinator Jaklingko Beredar di Publik
Dikonfirmasi masalah tersebut, Juru Bicara Perumahan Cluster Mutiara Kencana, Mu'min mengatakan jika ada warga yang resah dan keberatan atas rencana pembangunan perumahan itu diminta datang kepadanya. " Suruh datang aja ke saya," tukasnya.
Begitu juga ketika disinggung soal Izin perumahan tersebut, ia mengatakan semua perumahan yang ditanganinya sudah berizin. "Perijinan di Kantor saya banyak, Saya bangun cluster sudah 15 tahun," katanya dengan singkat melalui aplikasi whatsApp.
Sementara itu, ketika izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang merupakan dasar untuk dilaksanakannya pembangunan atau proyek perumahan tersebut di cek di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Kepala DLH Kota Tangerang, Tihar Sofyan mengatakan tidak ada.
" Jangankan punya ijin, daftar juga belum ada," tukasnya.
Padahal, lanjut dia, Izin Amdal itu merupakan dasar untuk melakukan pembangunan.Camat Cipondoh Kota Tangerang, Rizal Ridholloh saat ditanya soal pengurukan lahan perumahan Cluster Mutiara Kencana yang mencapai 90 persen lebih, merasa kaget. Pasalnya ketika rencana pembangunan itu meresahkan atau ditolak warga, sudah diminta untuk berhenti.
"Saat itu proyek tersebut sudah saya minta berhenti. Karena perizinannya juga belum ada, saya tegaskan agar diurus terlebih dahulu," kata dia.
Sedangkan Lurah Poris Plawad Indah, Kundarto yang diduga banyak tahu atas dilanjutkannga proyek itu karena kerap turun di lingkungan masyarakat sulit ditemui, Bahkan ketika di hubungi via pesan singkat tidak merespon. (OL-2)
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Salah satu wisata jalan kaki di Kota Tangerang yang patut diikuti adalah walking tour bertema Cina Benteng yang diadakan Elsa Novia Sena, yang juga seorang konten kreator.
Untuk membuat event dengan kapasitas luas, Cafe ini bisa melayani 150 hingga 200 orang dengan menawarkan menu Indonesian fusion food.
Beberapa lokasi kuliner khas Cina Benteng yang dapat dikunjungi selama liburan di antaranya kawasan pasar lama, kuliner di parkiran Lapangan Ahmad Yani (Parlan) dan banyak lagi.
Salah satu daya tarik utama dari kamar bridal ini adalah adanya 5 cermin rias dengan pencahayaan yang sangat optimal, lengkap dengan alat penata dan pengering rambut di setiap meja rias.
Manajemen Persita sebetulnya tidak rela begitu saja memperbolehkan pemain mengikuti tarkam. Dikhawatirkan pasukan Widodo Cahyono Putro tersebut mengalami cedera saat bermain tarkam.
Aira Septiyani dan Rayna Adeeva Piscessa menjadi pencetak gol terbanyak selama turnamen berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved