Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KASUS dugaan penganiayaan Anggota DPRD Kota Tangerang, Epa Emilia,42 dan suaminya yang juga mantan dewan setempat, Pabuadi kepada rekan bisnisnya, Jopie Amir,26 yang dilaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota jalan ditempat.
" Yang jelas kasus itu dilanjut dan beberapa waktu lalu korban (Jopie) sudah dipanggil untuk diperiksa," kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, Minggu (10/10)
Namun demikian, Abdul Rachim belum bisa menjawab soal perkembangan kasus itu, dengan alasan belum ada penjelasan dari pihak Reskrim yang melakukan pemeriksaan atas kasus tersebut.
Begitu Pula dengan laporan balik yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kota Tangerang, Epa Emilia dari Fraksi PDIP." Untuk laporan balik itu saya belum tahu persis, sampai dimana tindak lanjutnya," kata Abdul Rachim dengan singkat.
Sementara itu, Jopie yang melaporkan kasus penganiayaan tersebut pada 21 September 2021 lalu membenarkan bahwa dirinya sudah diperiksa. Namun demikian ia enggan banyak bicara karena mengaku masih trauma. "Maaf saya masih trauma," kata dia.
Seperti diketahui penganiayaan itu berawal ketika terduga pelaku meminta kepada korban mencarikan tukang atau pembuat interior rumahnya.
Kemudian terduga pelaku memberikan uang kepada korban sebesar Rp225 juta. Begitu mendapatkan tukang, terjadilah kesepakatan harga antara korban dan tukang tersebut sebesar Rp175 juta.
Baca juga : Pengemudi Lalai Tabrak Polisi yang Sedang Bertugas di Jalan
Karena interior baru digarap, korban memberikan uang muka sebesar Rp150 juta, dengan janji sisanya yang Rp25 juta dibayarkan setelah interior selesai dibuat.
Disaat interior dalam proses pembuatan, terduga pelaku mendatangi rumah korban di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten pada Minggu (19/9/2021) malam.
Kedatangan terduga pelaku untuk mempertanyakan kenapa interior tersebut tidak kunjung selesai. Saat itulah terduga pelaku emosi hingga memukul pipi sebelah kanan dan kepala korban dengan gagang senjata api. "Senpi itu dipukulkan ke kepala bagian kiri sampai kepala saya bocor dan mengeluarkan banyak darah," kata Jopie saat itu kepada wartawan.
Atas kejadian itulah korban melaporkan ke Mapolres Metro Tangerang untuk ditindaklanjuti. Menyikapi hal itu Epa Emilia mengaku senjata yang digunakan oleh Pabuadi adalah miliknya. "Itu cuma airsoft gun buat jaga-jaga dan senjata itu ada ijinnya," kata dia.
Epa menjelasan, air softgun tersebut digunakan oleh Pabuadi untuk menyelamatkan dirinya yang saat itu dikeroyok dan tangannya dipelintir oleh Jopie Amri. "Waktu itu Pabuadi spontan untuk menyelamatkan saya," ujarnya.
Tidak diterima dirinya dan Pabuadi melakukan penganiayaan, Epa melaporkan balik Jopie ke Polres Metro Tangerang dengan tuduhan melakukan penganiayaan pada 21 September 2021 lalu dan hingga kini kasus itu masih di Polres Metro Tangerang Kota.(OL-2).
Salah satu wisata jalan kaki di Kota Tangerang yang patut diikuti adalah walking tour bertema Cina Benteng yang diadakan Elsa Novia Sena, yang juga seorang konten kreator.
Untuk membuat event dengan kapasitas luas, Cafe ini bisa melayani 150 hingga 200 orang dengan menawarkan menu Indonesian fusion food.
Beberapa lokasi kuliner khas Cina Benteng yang dapat dikunjungi selama liburan di antaranya kawasan pasar lama, kuliner di parkiran Lapangan Ahmad Yani (Parlan) dan banyak lagi.
Salah satu daya tarik utama dari kamar bridal ini adalah adanya 5 cermin rias dengan pencahayaan yang sangat optimal, lengkap dengan alat penata dan pengering rambut di setiap meja rias.
Manajemen Persita sebetulnya tidak rela begitu saja memperbolehkan pemain mengikuti tarkam. Dikhawatirkan pasukan Widodo Cahyono Putro tersebut mengalami cedera saat bermain tarkam.
Aira Septiyani dan Rayna Adeeva Piscessa menjadi pencetak gol terbanyak selama turnamen berlangsung.
Ini menjadi bukti bahwa Pemuda Pancasila adalah organisasi masyarakat yang bisa mengantarkan kader kadernya menjadi orang yang dipercaya oleh rakyat
Atas penolakan yang meluas itu, anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan menyatakan apresiasinya atas aksi para jurnalis.
Sebelumnya, Erick Thohir menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah main-main dengan keberadaan mafia di dalam sepak bola Indonesia, apalagi di tubuh PSSI.
SEJUMLAH lembaga survei merilis hasil quick count atau hitung cepat pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
POLISI membantah adanya penangkapan terhadap anggota DPR terkait kasus narkoba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved