PUSAT Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) menjadi obyek lomba video yang diselenggarakan komunitas Jakarta Millennial Report (JMR) kolaborsi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan perkumpulan jurnalis video nasional.
Sebanyak 80 peserta yang tergabung dalam 16 tim lolos seleksi administrasi yang dilakukan setelah masa pendaftaran ditutup pada tanggal 6 September Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Seluruh karya video tersebut saat ini sedang diseleksi oleh juri independen untuk mendapatkan 5 tim finalis. Kelima tim ini selanjutnya menggarap video tentang salah satu obyek paling menarik di Jakarta, yakni TIM.
“Seleksi pada tahap ini berlangsung dua hari, 16-17 September. Setelah itu, kita dapatkan 5 tim finalis yang akan berlomba menceritakan tentang Jakarta, khususnya Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki,” kata Sekretaris Perusahaan Jakpro Nadia Diposanjoyo,
Para finalis diundang ke Jakarta untuk melakukan observasi tentang Taman Ismail Marzuki dan mengikuti pertemuan teknis yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Video (AJV) pada 25 September 2021.
“Setelah observasi dan pertemuan teknik, peserta mendapat kesempatan melakukan syuting video di Taman Ismail Marzuki yang hampir selesai renovasi oleh Jakpro,” tutur Nadia.
Selama masa syuting, editing, dan nantinya semua peserta mengunggah karya video mereka di media sosial masing-masing. Nadia menjamin kebebasan berekspresi tanpa batas.
“Nggak ada batasan tertentu. Ini kan komunitas Jakarta Millennial Report atau JMR yang temanya Menceritakan Tentang Jakarta. Bebas-bebas mereka aja mau cerita apa. Hanya obyeknya yang dalam diskusi dengan AJV diputuskan Taman Ismail Marzuki,” cerita Nadia.
Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki dipilih karena saat ini hampir selesai direnovasi dan akan menjelma menjadi salah satu pusat kesenian megah yang unik di Asia Tenggara.
“TIM memang disiapkan menjadi creative hub-nya Indonesia. Canggih deh pokoknya,” tutur Nadia.
Ketua Penyelenggara Lomba, Said Rizky Batavian, dari AJV mengatakan, TIM dipilih sebagai obyek lomba karena wajah barunya telah ditunggu-tunggu warga Jakarta, terutama kalangan seniman dan kaum muda kreatif. TIM juga menjadi perhatian khusus masyarakat seluruh Indonesia.
Karya finalis JMR mulai diunggah di media sosial masing-masing peserta sejak 28 September hingga 2 Oktober. Hasil akhirnya diunggah pada 3 Oktober di media sosial peserta dan seluruh akun Aliansi Jurnalis Video (AJV).
Dewan juri yang dipimpin penggiat media sosial dan akademisi komunikasi terkemuka, DR. Rully Nasrullah, akan menilai karya-karya yang diunggah pada 3-7 Oktober. Kamarya terbaik akan diumumkan pada 8 Oktober di Jakarta secara offline dan online.
Karya terbaik mendapatkan hadiah uang tunai dari Jakpro dan berbagai bingkisan lain dari AJV Jurnalis Merdeka. Sedangkan sebelumnya, seluruh tim finalis mendapatkan biaya produksi serta uang saku selama di Jakarta. (OL-8)