PKS Nilai Ajang Balap Formula E Untungkan DKI Jakarta

Rahmatul Fajri
15/8/2021 12:32
PKS Nilai Ajang Balap Formula E Untungkan DKI Jakarta
Ilustrasi - Ajang balap Formula E di Brooklyn, New York City, Amerika Serikat.( AFP/David Dee Delgado)

ANGGOTA Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani mengatakan penyelenggaraan Formula E di Ibu Kota akan menguntungkan dari berbagai aspek. Achmad mengatakan Formula E akan membawa nama Jakarta lebih dikenal di tingkat dunia.

"Pemprov DKI Jakarta bahkan Indonesia akan dikenal di tingkat dunia, karena diliput kegiatan itu oleh tingkat dunia," kata Achmad, ketika dihubungi, Minggu (15/8).

Achmad mengatakan penyelenggaraan Formula E juga akan menguntungkan bagi perekonomian, khususnya bagi sektor perhotelan. Ia mengatakan rombongan dari berbagai negara di dunia akan menjadi pemasukan bagi hotel dan tempat perbelanjaan.

"Ini juga satu pemasukan hidupnya ekonomi. Nanti kan bagaimana hotel, tempat perbelanjaan hidup kalau orang pada datang kemudian dia mengambil fasilitas itu sehingga ekonomi berdaya," kata Achmad.

Selain itu, Achmad mengatakan dengan adanya balap mobil listrik itu juga akan menjadi kampanye untuk mengurangi polusi. Ia mengatakan dengan begitu masyarakat juga akan teredukasi dengan adanya balapan yang ramah lingkungan.

Dengan sejumlah alasan itu, ia mengatakan tidak ada salahnya jika Formula E tetap bergulir pada Juni 2022 setelah ditunda pada tahun ini imbas pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, Achmad mengatakan pihaknya juga menilai tidak perlu adanya interpelasi atas keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap menggelar Formula E seperti yang digalakkan oleh Fraksi Partai Solidaritas Indonesia.

"Interpelasi ini ingin meminta keterangan, sudah jelas disampaikan. Saya kira tidak perlu lagi diminta interpelasi karena memang semua sudah dijelaskan secara gamblang," kata Achmad.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, menilai pihaknya perlu meminta pertanggungjawaban kepada Gubernur Anies Baswedan mengenai anggaran yang telah dikeluarkan untuk Formula E.

"Jadi kami mengajukan interpelasi supaya rakyat tahu pertanggungjawaban uang yang keluar seperti apa, karena ini bisa dikembalikan ke masyrakat yang lebih penting di tengah pandemi," kata Anggara.

Selain itu, ia mengaku juga curiga mengenai komitmen fee yang harus dibayar sekitar Rp365 miliar per tahun dengan catatan penambahan 10% per tahunnya.

Ia mengatakan hal ini yang perlu diperhatikan. Pasalnya, dalam beberapa tahun ke depan, penyelenggaran Formula E akan menyedot anggaran hingga triliunan.

"Jadi kalau dikalkulasikan hanya untuk pembayaran komitmen fee yang kita bayarkan untuk 5 tahun itu berarti akan ada Rp2 triliun uang yang dibayarkan untuk komitmen fee. Itu di luar anggaran-anggaran yang sifatnya untuk pelaksanaan," kata Anggara.

Diketahui, Anies menerbitkan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2021 yang memerintahkan ajang Formula E sebagai kegiatan prioritas yang harus terselenggara pada 2022.

Perhelatan Formula E di Jakarta semula dijadwalkan pada 6 Juni 2020 itu kemudian harus ditunda, karena pandemi Covid-19. Ajang balap mobil listrik itu ditargetkan berlangsung pada Juni 2022 bertepatan dengan ulang tahun DKI Jakarta. (Faj/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya