Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bantah Joe Biden, Pakar ITB: Jakarta Tidak Tenggelam Semudah Itu

Putri Anisa Yuliani
11/8/2021 11:22
Bantah Joe Biden, Pakar ITB: Jakarta Tidak Tenggelam Semudah Itu
Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Dr. Heri Andreas ST., MT.(Dok.ITB)

KEPALA Laboratorium Geodesi ITB Heri Andreas membantah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut Jakarta akan tenggelam dalam satu dekade ke depan akibat perubahan iklim.

Joe Biden menyebut, naiknya suhu permukaan bumi yang mengakibatkan melelehnya es di kutub utara akan berdampak pada naiknya permukaan air laut. Hal ini akan membuat daerah pesisir seperti Jakarta akan tenggelam.

"Kalau dari 'sea level rise' saja itu tidak akan membuat Jakarta atau daerah-daerah pesisir di Indonesia akan tenggelam. Karena dari hasil penelitan, kontribusi melelehnya es di kutub utara terhadap kenaikan permukaan air laut di Indonesia sangat kecil. Hanya 6 mm per tahun," ungkapnya dalam webinar Ikatan Alumni ITB, Selasa (10/8) malam.

Ia mengatakan, dulu ada prediksi bahwa wilayah utara Jakarta seperti Pluit dan Ancol akan menjadi laut. Namun, hal itu tidak terbukti. Menurut dia, naiknya permukaan laut saja tidak akan membua Jakarta tenggelam.

Ada faktor lain yang bisa mendukung pernyataan Joe Biden tersebut yakni penurunan muka tanah apabila terjadinya masif. Namun, dengan serangkaian upaya yang dilakukan, hal itu diyakininya tidak akan terjadi.

Contohnya adalah upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI untuk mengurangi laju penurunan muka tanah sebagai bagian dari mencegah Jakarta agar tidak tenggelam sudah baik.

Heri menyebut, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi penurunan muka tanah semisal pembangunan jaringan pipa distribusi air bersih untuk mengurangi penyedotan air tanah, pembangunan tanggul pesisir, penyediaan air baku adalah contoh langkah yang tepat yang dilakukan oleh Jakarta untuk tujuan tersebut.

Namun, ia melihat upaya ini belum maksimal.

"Pendekaan manajemen risiko pesisir yang komprehensif belum dilakukan di Jakarta dan Jawa Tengah. Seperti penanaman mangrove dan lain-lain. So you're doinggood job but not better," kata Heri

Jakarta memang mengalami pelambatan laju penurunan muka tanah dalam satu dekade ke belakang. Namun, hal ini jangan sampai membuat Jakarta lengah karena bisa jadi setelah ada pelambatan, penurunan muka tanah justru mengalami percepatan akibat kewaspadaan dan komitmen yang menurun.

Untuk itu, ia pun berharap pemda terus konsisten dan bisa terus meningkatkan langkah-langkah yang telah dilakukan selama ini agar pelambatan laju penurunan muka tanah bisa lebih progresif. (Put/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya