Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Anies Gelar Rapat Khusus Bahas Skenario Tangani Covid-19

Selamat Saragih
11/7/2021 21:42
Anies Gelar Rapat Khusus Bahas Skenario Tangani Covid-19
Anies Baswedan(MI/ Susanto)

GUBERNUR DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, Minggu (11/7) sore ini, pihaknya akan kembali rapat khusus dengan pemerintah pusat untuk membahas skenario penanganan Covid-19, dimana kasus aktif sempat mencapai angka lebih dari 100.000 kasus. Rapat ini untuk mematangkan kembali skenario-skenario yang pernah diusulkan Pemprov DKI.

"Nanti sore kita akan ada rapat khusus soal itu yakni skenario penanganan kasus Covid-19 dengan pemerintah pusat,” ujar Anies usai meninjau kegiatan #SerbuanVaksinasi hasil kolaborasi Forkompinda dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) di Hall C1 JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (11/7).

Anies menambahkan, Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki skenario dan sebagian sedang dalam proses eksekusi untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang lebih luas di Ibu Kota. Namun, lanjutnya, skenario-skenario ini perlu dikoordinasikan dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah-daerah sekitar penyangga Jakarta.

“Semua skenario yang ada saat ini sedang dalam fase eksekusi,” ungkap Anies.

Saat ini, kata Anies, Pemprov DKI telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Selain meningkatkan kapasitas 3T (testing, tracing dan treatment) dan fasilitas isolasi, lanjut Anies, Pemprov DKI juga mempercepat vaksinasi Covid-19.

“Saat ini sudah total 5,4 juta yang mendapatkan vaksin dan kita harus ngebut lebih cepat lebih baik supaya tuntas semuanya mendapatkam vaksin,” ungkap Anies.

Sebelumnya, Anies sudah menyampaikan sejumlah skenario penanganan Covid-19 ketika kasus aktifnya tembus angka 100.000 kasus saat memberikan arahan tentang Kondisi Darurat di DKI Jakarta untuk seluruh Jajaran ASN dan BUMD pada Jumat, 2 Juli lalu. Rincian skenario-skenario itu yang pertama, rumah sakit kelas A akan dikhususkan sepenuhnya untuk ICU Covid-19.

Kedua, Rumah Sakit Daruat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran dikhususkan untuk penanganan pasien Covid-19 dengan gejala sedang-berat. Ketiga, rumah susun diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan.

Keempat, mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis, diusulkan untuk dalam satu manajemen RSDC Wisma Atlet, Jakarta Pusat.

“Kemudian, memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta dan menjamin ketersediaan oksigen, alat pelindung diri (APD), alat kesehatan, dan obat-obatan,” ujar Anies.

Diketahui, kasus aktif Covid-19 akhirnya menembus angka total 100.062 kasus pada Rabu (7/7). Dari jumlah tersebut, sebanyak 30.418 pasien Covid-19 yang dirawat dan 69.644 pasien yang melakukan isolasi mandiri baik di fasilitas pribadi maupun fasilitas pemerintah. Namun, kasus aktif ini sudah kembali turun pada angka sebanyak 96.085 kasus (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya