Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

BPS DKI Ungkap Staycation Makin Diminati Selama Pandemi

Putri Anisa Yuliani
03/6/2021 11:23
BPS DKI Ungkap Staycation Makin Diminati Selama Pandemi
Ilustrasi staycation(medcom.id)

MEMASUKI kuartal kedua tahun 2021, industri perhotelan di Jakarta mulai bangkit dari keterpurukan meskipun belum kembali normal. Hal tersebut ditandai dengan kembali naiknya Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang mencapai 46,59%, atau naik 1,48 poin persentase dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak pandemi covid-19 mulai masuk ke Indonesia pada Maret 2020. Indikator perkembangan pariwisata lainnya yaitu rata-rata lama menginap pun mengalami peningkatan.

"Rata-rata lama menginap gabungan tamu asing dan domestik di hotel berbintang Jakarta April 2021 mencapai 2,51 hari, atau naik sebesar 0,38 hari dibandingkan Maret 2021," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Buyung Airlangga, Rabu (2/6).

Sejalan dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara, proporsi tamu asing yang menginap di hotel berbintang Jakarta meningkat dari 3,98% pada bulan sebelumnya menjadi 5,03% pada April 2021. Pemerintah terus mengupayakan pemulihan sektor terdampak covid-19 khususnya sektor pariwisata.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pelaku usaha pariwisata termasuk perhotelan untuk menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability).

Selain itu, vaksinasi untuk tenaga kerja perhotelan telah menjadi salah satu prioritas pemerintah. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan jasa akomodasi. Kemenparekraf juga secara aktif mengajak wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri melalui kampanye tagar #DiIndonesiaAja.

Pada April 2021, industri perhotelan Jakarta melanjutkan tren positif yang telah berlangsung sejak beberapa bulan sebelumnya.

"TPK hotel berbintang tercatat mencapai 46,59%, naik sebesar 1,48 poin persentase dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujar Buyung.

Baca juga:  Staycation jadi Alternatif Liburan yang Diminati

Secara year on year, TPK hotel berbintang April 2021 mengalami kenaikan sebesar 26,75 poin persentase. Tingginya kenaikan tersebut dikarenakan, pada April 2020 merupakan titik terendah TPK setelah terdampak covid-19 yaitu sebesar 19,84%. Sedangkan pada April 2021 masyarakat sudah kembali beraktifitas di era new normal.

"Jenis liburan staycation semakin diminati masyarakat sebagai solusi mengatasi kejenuhan akibat pembatasan kegiatan dan larangan melakukan perjalanan. Bahkan beberapa hotel berbintang di Jakarta menawarkan promo-promo staycation Ramadan pada April untuk menarik minat wisatawan," ungkapnya.

Pada bulan ini, kenaikan TPK hanya dialami oleh kelas hotel bintang lima sebesar 11,56 poin persentase dan kelas hotel bintang dua sebesar 5,07 poin persentase. Sementara itu kelas hotel lainnya mengalami penurunan TPK.

TPK kelas hotel bintang dua merupakan yang tertinggi mencapai 56,09%. Selanjutnya diikuti oleh kelas hotel bintang tiga sebesar 48,40%, bintang lima sebesar 47,35% dan bintang empat sebesar 41,04%. Sedangkan TPK terendah dimiliki oleh kelas hotel bintang satu yaitu 35,32%.

Sebagian besar tamu yang menginap di hotel berbintang Jakarta merupakan tamu domestik yaitu mencapai 94,97%. Sedangkan sisanya adalah tamu asing. Proporsi tamu asing yang menginap di hotel berbintang Jakarta mengalami kenaikan dari 3,98% pada bulan sebelumnya menjadi 5,03% pada April 2021.

Peningkatan tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia. Warga Negara Asing (WNA) diizinkan masuk ke Indonesia dengan ketentuan, persyaratan protokol tertentu sesuai dengan peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan perjalanan internasional pada masa pandemi covid-19.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya