Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Transjakarta Targetkan Seluruh Armada Berbasis Listrik pada 2030

Putri Anisa Yuliani
09/3/2021 13:55
Transjakarta Targetkan Seluruh Armada Berbasis Listrik pada 2030
Calon penumpang saat menaiki bus Transjakarta di Halte Senen.(MI/Andri Widiyanto)

PT Transjakarta menargetkan seluruh armada bus yang beroperasi di wilayah Ibu Kota dan terintegrasi di bawah BUMD transportasi itu beralih ke tenaga listrik pada 2030. 

Secara bertahap, peralihan bus berbasis bahan bakar fosil ke daya listrik mulai dilakukan tahun ini. Sehingga, pada 2030 terdapat 10.400 bus listrik yang mengaspal di Ibu Kota.

Peralihan ke energi terbarukan ini mendukung kebijakan Pemprov DKI dalam mengurangi polusi udara. Hal itu sesuai dengan Instruksi Gubernur DKI Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara Jakarta. 

Baca juga: Proyek Rumah DP Rp0 Tersandung Korupsi, Wagub: Jalan Terus

"Sebanyak 10.400 bus secara gradual beralih ke listrik hingga 2030. Di Selandia Baru targetnya pada 2045. Kita lebih cepat. Mengapa? Karena di Indonesia ada aturan usia angkutan umum tidak boleh lebih dari 10 tahun," ujar Direktur Utama Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo dalam diskusi virtual, Selasa (9/3).

"Jadi operator yang beli bus baru tahun ini, pada 2029 nanti harus membeli armada baru dan harus bus listrik," imbuhnya.

Lebih lanjut, Jhony mengatakan pihaknya menargetkan 100 armada Transjakarta yang beralih ke daya listrik pada 2021. Sementara itu, dalam tiga bulan ke depan diharapkan ada 30 unit bus listrik yang mulai beroperasi di Jakarta.

Saat ini, baru satu merek produsen bus listrik yang sukses uji coba teknis dan komersial di Jakarta. Namun, dia memastikan masih banyak produsen bus listrik dunia yang mengantre untuk melengkapi persyaratan. Sehingga, bisa melakukan uji coba teknis dan komersial. Sebab, pasar bus listrik di Jakarta sangat besar.

Baca juga: Transjakarta Beroperasi Hingga Pukul 22.00

"Nanti setelah banyak pilihan, operator tinggal memilih mau membeli yang mana. Karena sebagian bus kita dioperasikan oleh operator melalui skema 'buy the service', dibayar rupiah per kilometer," tutur Sardjono.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengungkapkan bus listrik dalam layanan Transjakarta tidak hanya untuk memperbaiki kualitas udara, namun juga sebagai upaya meningkatkan jumlah penumpang. 

"Dengan beralihnya pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum, ini juga akan mengurangi emisi yang menyebabkan polusi udara," pungkas Syafrin.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik