Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Anies Ungkap 200 RT Terdampak Banjir

Hilda Julaika
20/2/2021 14:11
Anies Ungkap 200 RT Terdampak Banjir
Kendaraan terjebak kemacetan panjang akibat banjir yang menggenani jalur tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) di kawasan TB. Simatupang, Jakar(MI/Susanto)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sebanyak 200 RT di Jakarta tergenang banjir hari ini, Sabtu  (20/2). Anies mengatakan hal ini sebagai dampak dari hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya tadi malam.

“RT yang terdampak jumlahnya 200 dari total 30.470 RT. Jadi ada 0,6% tempat yang terdampak. Ini data per pukul 09.00 WIB tadi,” kata Anies di Pintu Air Manggarai, Sabtu (20/2).

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan 26 lokasi pengungsian. Dengan total 329 kepala keluarga (KK) dari total 3,6 juta KK di Jakarta. Anies juga memastikan sudah menyiapkan dapur umum, tenda untuk pengungsi, tenda isolasi mandiri bagi pengungsi yang memiliki gejala covid-19 atau terdeteksi positif covid-19 usai tes antigen.

“Sudah disediakan juga obat-obatan dan prasarana lain juga kita siapkan. Pemprov DKI sejak awal sudah bersiaga. Saat ini seluruh jajaran tanggap bergerak di setiap lokasi yang ada genangan air dan pengungsian,” paparnya.

Kemudian, Pemprov DKI juga terus berupaya untuk menyurutkan genangan air. Upaya tersebut dilakukan dengan mengalirkan air untuk mengeringkan genangan. Ini dilakukan di wilayah-wilayah yang posisinya rendah. Sehingga genangan airnya harus ditarik, salah satunya dengan menyiapkan pompa-pompa air.

“Jadi Alhamdulillah, kita seluruh jajaran bekerja responsif, mudah-mudahan kita ingin memastikan semua selamat. Targetnya adalah kita di tempat yang di situ terjadi genangan maka bila tidak ada kendala khusus, seperti tanggul yang jebol dan lain lain diharapkan dalam enam jam bisa surut,” tuturnya.

Baca juga: Gubernur Anies: Banjir Gara-gara Hujan Lebat

Adapun hitungan enam jam, terhitung dari sesudah air di sungai surut dan kembali normal atau enam jam usai hujan berhenti.

“Nah, yang terjadi adalah hujannya berhenti, tapi aliran dari hulu masih jalan terus. Sehingga di situlah menjadi kendala tersendiri. Itulah sebabnya harus dua-duanya, satu sisi adalah alirannya limpahan. Karena kalau dilihat di bawah, catatan air kiriman dari kawasan hulu, dan dari kawasan tengah. Kawasan hulu itu kawasan Bogor, kawasan tengah itu kawasan Depok, itu sekarang dalam perjalanan ke Jakarta. Nah, dalam perjalanan ke Jakarta itu tentu berdampak pada kawasan kawasan yang ada di sekitarnya,” ungkapnya.

Ia pun mengutarakan akan tetap menjadikan keselamatan warga sebagai prioritas utama.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik