Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bantu Pencarian SJ-182, Korsel Terjunkan Kapal Riset

Basuki Eka Purnama
12/1/2021 05:49
Bantu Pencarian SJ-182, Korsel Terjunkan Kapal Riset
Kru kapal ARA bersiap menurunkan sub-bottom profiler.(Dok Kedutaan Besar Korsel untuk Indonesia)

PEMERINTAH Korea Selatan (Korsel) memberikan bantuan berupa kapal riset dan alat pendeteksi keadaan bawah laut yang sedang dioperasikan Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center(MTCRC) serta tenaga ahli yang mengoperasikannya untuk membantu proses pencarian pecahan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) adalah pusat penelitian yang dibangun pada September 2018 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Korsel dan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI berdasarkan MoU Kerja Sama Bidang Kematiriman yang ditandatangani pada Mei 2016 lalu. Pusat penelitian tersebut menjalankan riset bersama, program pendidikan serta pelatihan di bidang kemaritiman.

"Pemerintah Korsel segera mengambil keputusan untuk menyalurkan bantuan tersebut atas permintaan darurat dari Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenmarves RI Safri Burhanuddin, Sabtu (9/1) lalu terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182," ungkap Atase Kehutana-Kelautan Kedutaan Besar Korsel untuk Indonesia Lee Jooonsan dalam keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Selasa (12/1)..

Baca juga: Hari Ini, saat Pencarian Sriwijaya SJ-182 Berpotensi Gerimis

Kapal riset yang canggih (ARA) yang sedang dioperasikan oleh MTCRC akan dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian pecahan pesawat di laut.

Kapal ARA merupakan kapal berbobot 12 ton yang didatangkan ke Indonesia oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (MOF) Korsel pada 2020 guna mendorong program kerja sama survei awal untuk kawasan pesisir Cirebon dalam skema ODA (Overseas Development Assistance) senilai 5 miliar Won.

Kapal ARA dilengkapi dengan alat Multi-Beam Echo Sounder, Sub-Bottom Profiler yang dapat digunakan untuk ‘3 dimentional bathymetric survey’, prediksi pasang surut, dan deteksi dasar laut.

Di samping itu, kapal ARA didesain secara khusus untuk melakukan riset laut dangkal. Oleh karenanya, diharapkan kehadiran kapal ARA tersebut dapat sangat membantu dalam proses pencarian yang dilakukan.

MTCRC telah menerjunkan 15 orang tenaga ahli termasuk kepala MTCRC Park Hansan (kapten kapal riset dan awak kapal 3 orang, 5 orang tenaga ahli untuk mengoperasikan perlengkapan, 7 orang tenaga ahli untuk pendataan) ke lokasi pencarian untuk bekerja sama dengan tim Indonesia.

Kapal ARA yang dilengkapi dengan alat pendeteksi tersebut dalam perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Priok pada Senin (11/) pukul 4.30 dari Pelabuhan Cirebon tempat kapal tersebut bersandar.

Rencananya, pada hari ini, Selasa (12/1) akan dikerahkan ke lokasi kecelakaan setelah melalui koordinasi secara mendetail, seperti bagaimana mengakses ke lokasi kejadian, dengan tim Basarnas Indonesia.

Korsel, sebagai mitra negara yang memiliki hubungan Kemitraan Strategis Khusus (Special Strategic Partnership) dengan Indonesia, akan proaktif bekerja sama dengan Indonesia agar seluruh proses pencarian dapat berlangsung cepat dan aman. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya