Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PSBB DKI Jilid 2 Perlu Persiapan yang Lebih Matang

M. Iqbal Al Machmudi
12/9/2020 13:35
PSBB DKI Jilid 2 Perlu Persiapan yang Lebih Matang
Mural covid-19(MI/Vicky Gustiawan)

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai ada banyak alasan Gubernur DKI Anies Baswedan mengambil langkah rem darurat. Namun, menurutnya, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga perlu persiapan yang lebih matang.

Dilihat jumlah kasus covid-19 yang terus meningkat, bisa dikatakan Indonesia mengalami presistensi atau kenaikan dari jumlah kasus covid-19.

"Bahkan setiap harinya mengalami pecah rekor setiap harinya. Kondisi sangat mengkhawatirkan karena fasilitas kesehatan yang sangat diyakini terbatas," kata Piter saat webinar bertajuk PSBB Lagi? yang diadakan Populi Center dan Smart FM Network, Sabtu (12/9)

Selain itu, kemampuan dan daya tampung fasilitas terbatas. Jadi, apabila tidak dilakukan 'rem darurat', fasilitas kesehatan tidak akan akan mencukupi. "Dalam kondisi tersebut, maka akan sangat bahaya, sehingga pemerintah tidak bisa lagi menangani pasien covid-19," lanjutnya.

Oleh karena itu, imbuh Piter, Gubernur DKI mengambil langkah drastis dengan menginjak rem darurat melakukan PSBB total kembali ke awal.

Baca juga: Anies Prediksi PSBB Total Berlangsung Panjang

Namun, menurutnya, untuk melakukan PSBB total juga memerlukan persiapan yang total. "Bila persiapannya maksimal, akan lebih baik. Jika tidak, perekonomian akan terkena dampaknya 2 kali," papar Piter.

Piter juga mengatakan yang menjadi masalah adalah uang karena untuk membiayai dan mengatasi wabah covid-19 pasti membutuhkan utang baru. "Untuk mengatasi wabah covid-19, pemerintah memerlukan uang yang sangat besar untuk membantu masyarakat, dunia usaha, dan kesehatan. Untuk biaya itu semua, juga perlu ada dukungan dari bank sentral," tambahnya.

Sinergi pemerintah dengan bank sentral, kata Piter, yang belum terlihat. "Sehingga persoalan uang ini yang muncul. Jadi, wajar jika presiden marah dan mengatakan harus ada science of crisis (kepekaan terhadap masalah) yang sama," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya