Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pelibatan Preman Pasar Menegasikan Kemampuan Polisi

Ykb/J-2
12/9/2020 07:37
Pelibatan Preman Pasar Menegasikan Kemampuan Polisi
Ilustrasi(Medcom.id)

UPAYA mendisiplinkan penggunaan masker di seluruh pasar tradisional di Jakarta dengan melibatkan preman pasar dapat dimaklumi. Namun, hal itu menjadi pertanyaan karena inisiatif justru datang dari aparat penegak hukum, bukan masyarakat atau komunitas warga.

“Biasanya sosialisasi preman untuk membantu itu datang dari masyarakat, kok sekarang bukan dari masyarakat? Menjadi pertanyaan, kemampuan Polri di mana?” ujar kriminolog dari Universitas Indonesia Arthur Josias Simon Runturambi ketika dihubungi, kemarin.

Munculnya isu pelibatan preman dalam mengawasi penggunaan masker, terang dia, lebih baik muncul dari inisiatif tokoh masyarakat. Tugas memakai masker merupakan sosialisasi yang sudah berulangkali sehingga wajar jika tokoh masyarakat yang meminta preman untuk ikut membantu. “Karena preman konotasinya bisa dua. Preman bisa menjalankan tugasnya dengan baik atau sebaliknya, mereka malah dapat mengganggu masyarakat.”

Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Agus Andrianto menegaskan pelibatan preman tersebut tentu dengan pengarahan dan pengawasan dari aparat penegak hukum. Preman pasar juga diminta tetap bersikap human dalam mendisiplinkan warga. “Apa untungnya kalau harus bergesekan? Ini kerja kemanusiaan,” kata Agus.

Mantan Kapolda Sumatra Utara itu menjamin jika preman yang diminta untuk mendisiplinkan warga menggunakan masker terbukti bertindak meresahkan, pihaknya bakal mengambil sikap tegas. “Kalau meresahkan, pasti dilaporkan dan kemudian ditindak,” ujarnya.

Senada dikatakan Wakil Kapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Menurutnya, preman pasar yang menjadi penegak disiplin berbasis komunitas
akan memelototi masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan.

Gatot memastikan penegakan disiplin untuk membuat masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan itu mengedepankan langkah-langkah persuasif. Diharapkan pula, penggunaan masker tidak menjadi beban, tetapi menjadi gaya hidup. “Kalau kita mengadakan penegak disiplin dari Polri, TNI, dan Satpol PP yang bergerak, ya mungkin ketika tim ini datang tertib. Tapi setelah itu berubah lagi,” tandasnya. (Ykb/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya