Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 di DKI Naik Signifikan

Ferdian Ananda Majni
31/8/2020 19:10
Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 di DKI Naik Signifikan
Petugas medis mengenakan APD lengkap di ruang perawatan pasien covid-19.(Antara/Aditya Pradana)

TINGKAT keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) isolasi dari 67 rumah sakit rujukan di DKI Jakarta per 28 Agustus 2020 mencapai 69%. Adapun Unit Perawatan Intensif (ICU) seluruh rumah sakit rujukan dan non-rujukan covid-19 tembus 77%.

Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan kenaikan tingkat keterisian RS di DKI Jakarta secara signifikan mulai terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Rumah Sakit Penuh, Pemerintah Diminta Maksimalkan Puskesmas

“Seperti kita ketahui, kasus di DKI meningkat cukup tajam selama beberapa waktu terakhir. Beberapa daerah di DKI selama empat minggu memiliki risiko yang tinggi," papar Wiku dalam keterangan virtual, Senin (31/8).

Menurutnya, tingkat kapasitas rumah sakit yang menampung pasien covid-19 di DKI sudah tidak ideal. Bahkan, berpotensi membebani tenaga kesehatan yang bertugas di lapangan.

"Kondisi ini memang tidak ideal. Pemerintah sedang menurunkan angka keterpakaian tempat tidur ini bisa di bawah 60%. Sehingga beban tenaga kesehatan di rumah sakit bisa berkurang," tukas Wiku.

Baca juga: Registrasi Obat Tradisional Melonjak Saat Pandemi Covid-19

DKI memiliki 54 laboratorium pemeriksaan, 67 rumah sakit rujukan dengan 170 RS yang menangani covid-19. Wiku menekankan upaya yang bisa dilakukan ialah mengoptimalkan Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet. Dalam hal ini, untuk menangani pasien covid-19 dengan kriteria sedang dan ringan.

"Pasien-pasien itu bisa dipindahkan ke RSD Wisma Atlet,” imbuhnya.

Dalam dua hari terakhir, penambahan kasus positif covid-19 di wilayah Ibu Kota sudah lebih dari 1.000 orang. Pada Senin (31/8) ini kasus baru bertambah 1.049 orang. Adapun pada Minggu (30/8) kemarin, kasus baru tercatat 1.114 orang.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya