Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kerap Bikin Kontroversi, Ombudsman Minta Anies Fokus ke Pandemi

Putri Anisa Yuliani
28/8/2020 10:21
Kerap Bikin Kontroversi, Ombudsman Minta Anies Fokus ke Pandemi
Ilustrasi: Rencana kebijakan ganjil genap untuk pesepeda motor(MI/Andri Widiyanto)

KEPALA Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho menyoroti berbagai kebijakan publik yang hendak diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Beberapa di antaranya adalah kebijakan ganjil genap untuk sepeda motor, pembukaan bioskop, hingga penyiapan jalur sepeda bagi sepeda balap (roadbike) di jalan tol.

Padahal, selama ini kebijakan Anies dalam menangani pandemi dinilai sudah pada jalur yang benar yakni meningkatkan kapasitas tes swab sehingga data penularan di Jakarta dipandang sebagai yang paling mendekati akurat dibanding daerah lain.

Anies dinilai Teguh sekadar melempar 'gimmick' dan justru sudah tidak fokus lagi menangani pandemi.

"Anehnya kebijakannya tidak mencerminkan upaya untuk mengurangi problem tersebut. Pembukaan ruang publik termasuk HBKB yang akhirnya ditiadakan, ganjil genap, lemahnya pengawasan perkantoran dan industri, ganjil genap bagi roda dua, wacana pembukaan bioskop, bahkan penggunaan tol untuk sepeda, hampir seluruhnya mendorong warga untuk beraktivitas lebih banyak," ujar Teguh saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (28/8).

Baca juga: NasDem: Ngawur Anies Buat Jalur Sepeda di Tol

Menurutnya, berbagai kebijakan tersebut meski diterapkan menggunakan protokol kesehatan tetap tidak menghilangkan potensi penularan.

Protokol kesehatan hanyalah untuk mengurangi potensi penularan dan bukan menghilangkannya.

"Hal terbaik dalam menangani pandemik ini mengurangi mobilitas warga untuk hal-hal yang urgent saja," tukasnya.

Teguh mendorong agar Anies menghentikan kebijakan yang sifatnya coba-coba seperti pembukaan bioskop. Sudah sering terjadi di negara-negara lain ketika mencoba membuka satu sektor seperti sekolah, transmisi justru naik dan akhirnya sekolah kembali ditutup.

"Jangan seperti uji coba pembukaan sekolah, begitu banyak yang terpapar baru berhenti lagi. Mending fokus ke penangan pandemi sembari ekonomi dasar tetap berjalan," tegasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya