DPRD DKI Sebut Anies Lemah Awasi PSBB

Putri Anisa Yuliani
26/7/2020 17:03
DPRD DKI Sebut Anies Lemah Awasi PSBB
Sejumlah pekerja berjalan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020).(ANTARA)

SEKRETARIS Komisi E DPRD DKI Jakarta, Johnny Simanjuntak, menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tak mampu tegas untuk menegakkan aturan PSBB. Hal itu terlihat dari masih banyaknya pelanggaran-pelanggaran PSBB yang terjadi.

Padahal, sebelumnya saat menerjunkan ribuan ASN untuk ikut bertugas bersama Satpol PP untuk mengawasi kegiatan masyarakat, Anies optimistis pengawasan akan berjalan ketat karena pemetaan lokasi-lokasi keramaian sudah dilakukan.

Baca juga: Regulasi Pesepeda segera Terbit

"Ya, ini salah satu kelemahan Pak Anies di pengawasan. Dia ini jago untuk mengatakan tentang peningkatan tes tapi di sisi pengawasan justru dia lemah," kata Johnny saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (26/7).

Johnny pun menyebut Anies berupaya menutupinya dengan mengaku kasus meningkat karena peningkatan jumlah tes. Ia tidak mau mengakui secara gamblang penularan kasus terjadi karena pengawasan yang lemah selama masa transisi.

"Iya, itu pintar-pintarnya dia saja untuk mengelak, menutupi kelemahannya. Akui saja memang kasus meningkat karena warga tidak disiplin dan pengawasannya lemah. Ia harus segera cepat menyelesaikan dan mencari solusi terkait pengawasan yang lemah itu," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Salah satu solusinya adalah Pemprov DKI Jakarta harus menegakkan pengawasan dari dua arah yakni pengawasan yang datang dari petugas dan pengawasan yang berasal dari komunitas atau masyarakat.

Johnny menyebut solusi ini untuk mengakali apabila Pemprov DKI menghadapi situasi keterbatasan jumlah petugas.

"Anies harus membangun hubungan dengan TNI dan Polri serta melibatkan seluruh lurah-lurah dan aparat masyarakat. Ini untuk pengawasan yang datang dari pemerintah atau dari atas," jelasnya.

Sementara untuk arah sebaliknya yakni pengawasan dari masyarakat, Anies harus membangun kewaspadaan dan kesadaran warga di tingkat terkecil.

"Di tingkat RW kurang ya harus ke tingkat RT. Semua unsur PKK, kader-kader diberdayakan sehingga nanti timbul kesadaran sesama masyarakat saling menjaga masing-masing," ujarnya.

Sementara itu, penularan kasus Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Bahkan, Jakarta beberapa hari terakhir memuncaki jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia mengalahkan Jawa Timur. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya