Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Anies Akui Ada Tren Peningkatan Kasus Covid-19 Karena Pelonggaran

Putri Anisa Yuliani
25/7/2020 14:17
Anies Akui Ada Tren Peningkatan Kasus Covid-19 Karena Pelonggaran
Petugas melakukan pemeriksaan dokumen penumpang Kereta Api Luar Biasa (KLB) Gambir-Surabaya Pasarturi saat tiba di Stasiun Gambir, Jakarta.(MI/Pius Erlangga)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan selama pelonggaran di masa PSBB Transisi terjadi lonjakan penularan covid-19.

Sementara itu, untuk tempat yang rawan penularan menurutnya adalah perkantoran serta tempat keramaian warga di ruang publik. Hal itu disampaikannya melalui video penjelasannya yang diunggah di akun YouTube resmi Pemprov DKI, Jumat (24/7) malam.

Perkantoran menjadi rawan karena banyak jenis aktivitas di dalamnya. Selain itu juga tempat-tempat ramai yang ada di lingkungan rawan karena banyaknya interaksi yang terjadi.

Untuk itu, Anies mengingatkan warga yang masih beraktivitas ini untuk senantiasa menjaga jarak dan memakai masker.

"Di tempat ini harus jaga jarak, harus saling mengingatkan. Jangan pernah ragu untuk menegur sesama kita yang mungkin lalai tidak menjalani protokol kesehatan. Misalnya tidak memakai masker, rutin mencuci tangan, dan tidak menjaga jarak 1-2 meter. Itu prinsip sederhana," ujarnya.

Sementara itu, menurut Anies, tingkat penularan masih terjadi karena angka 'reproduction numbers' atau Rt DKI per 19 Juli masih berada di angka 1,1. Padahal selama awal PSBB Transisi, angka Rt DKI sempat berada di bawah angka 1 yakni 0,96.

Untuk itu, ia terus mengimbau agar masyarakat waspada. Karena angka Rt ini menunjukkan masih adanya pergerakan penularan covid-19 di tengah masyarakat. "Artinya masih ada percepatan laju penularan," tuturnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut adanya penularan di perkantoran bisa terjadi karena berbagai macam sebab.

Semisal perusahaan sudah mematuhi aturan protokol kesehatan, menurutnya penularan bisa tetap terjadi.

"Misal di jam istirahat lalu karyawan makan di kantin hadap-hadapan itu bisa saja. Sebab, ketika makan kan tentunya masker dilepas," tuturnya. (Put/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya