Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
MEMBELUDAKNYA protes orangtua murid terkait proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi berhasil menggerakkan hati Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Dalam konferensi pers yang digelar secara daring bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hari ini, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menyebut akan membuka jalur khusus bagi para calon peserta didik baru (CPDB) yang memiliki tempat tinggal sangat dekat dengan sekolah tujuan namun dinyatakan tidak lolos dalam pertarungan di jalur zonasi yang berakhir pekan lalu.
Jalur ini disebut jalur zonasi bina RW. Untuk menampung CPDB dari jalur ini, Nahdiana akan menambah rasio rombongan kelas sebanyak 10% atau empat orang per rombongan kelas.
"Ada jalur zonasi bina RW yang akan menampung CPDB yang memiliki tempat tinggal berdekatan atau satu RW dengan sekolah. Dipastikan jalur ini tidak mengganggu kuota bagi jalur prestasi yang dibuka mulai besok," ungkap Nahdiana, Selasa (30/6).
Nahdiana belum bisa menjelaskan secara detail terkait mekanisme pendaftaran jalur zonasi bina RW ini. Namun, yang jelas, jalur ini akan dibuka setelah jalur prestasi yakni pada 4 Juli dan lapor diri dimulai pada 6 Juli.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan teknisnya. Nanti kalau sudah selesai akan kami umumkan," jelasnya.
Baca juga: KPAI Minta Kursi Jalur Zonasi Ditambah
Nahdiana menegaskan dalam jalur ini tetap akan diberlakukan seleksi berdasarkan usia apabila daya tampung yang ditambah tidak sebanding dengan jumlah pendaftar.
"Jika dalam satu RW itu anak-anaknya banyak maka akan tetap dilakukan seleksi berdasarkan usia," tuturnya.
Nahdiana juga menambahkan, jalur zonasi bina RW ini hanya diperuntukkan bagi CPDB lulusan tahun ini. Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad menegaskan pihaknya mendukung langkah dan upaya yang dilakukan oleh Disdik DKI.
Menambah daya tampung rombongan kelas yang diajukan Pemprov DKI bukan hal baru. Sebelumnya Pemkot Surabaya juga pernah meminta hal yang sama selama dua tahun berturut-turut. Menurutnya, izin menambah rasio peserta didik dalam satu rombongan kelas ini patut disetujui untuk mengakomodir permintaan CPDB.
"Namun, tetap ada pertimbangannya karena jangan sampai penambahan rasio peserta didik ini mengganggu keberadaan sekolah swasta. Karena bagaimanapun sekolah swasta juga memiliki kontribusi yang besar terhadap pendidikan," ungkap Hamid.
Ia pun menegaskan peraturan jalur zonasi bukanlah hal yang baru. Peraturan PPDB jalur zonasi telah diterapkan sejak 2017.
"Karena tujuan zonasi ini adalah untuk pemerataan pendidikan. Misal saat dimulainya zonasi, sekolah, pengajar mulai dihadapkan dengan beragamnya peserta didik. Dalam satu kelas tidak lagi hanya ada anak-anak unggul. Ini juga menimbulkan suatu tantangan bagi pengajar. Tapi ini harus dilakukan," tegas Hamid.(OL-5)
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Turki sepanjang 2025.
Para pengurus menyampaikan berbagai aspirasi, terutama terkait penguatan komunikasi dan efektivitas kerja-kerja partai ke depan.
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Khoirudin, menghadiri kegiatan Karang Taruna Kembangan Fest 2025 di kawasan Puri CNI, Kembangan, Jakarta Barat.
Ikatan Keluarga Dewan (IKD) DPRD Provinsi DKI Jakarta menggelar berbagai perlombaan di Rumah Dinas Ketua DPRD DKI Jakarta.
Komunitas ini memiliki ambisi besar, yakni mengirimkan wakil untuk bertanding di ajang-ajang kompetitif nasional dan internasional.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerusakan di Jakarta akibat gempa bumi bermagnitudo 4,9 yang berpusat di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/8)
Usulan telah melalui pembahasan bersama Komisi X DPR RI.
Penggunaan sekaligus pemahaman bahasa isyarat sangat penting.
Sinergi yang kuat antara guru dan orang tua akan menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif bagi perkembangan siswa.
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengingatkan pentingnya upaya Partisipasi Semesta.
Menurut Lestari, penting mengedepankan upaya membangun 'jembatan' antara kesehatan jiwa dan kesehatan otak dalam konteks sebuah kebijakan.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved