Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Konflik Penjualan Tanah, Motif Aksi Brutal Kelompok John Kei

Tri Subarkah
22/6/2020 15:30
Konflik Penjualan Tanah, Motif Aksi Brutal Kelompok John Kei
Polda Metro Jaya menunjukkan kelompok John Kei yang ditangkap terkait kasus penganiayaan dan penembakan.(MI/Pius Erlangga)

KAPOLDA Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, mengungkap motif dari aksi brutal yang dilakukan kelompok John Kei pada Minggu (22/6) kemarin.

Peristiwa yang terjadi di Kosambi, Jakarta Barat, dan Cipondoh, Tangerang, dilatarbelakangi urusan pribadi antara John Kei dan Nus Kei.

"Antara saudara John Kei dan Nus Kei, terkait adanya ketidakpuasan pembagian uang hasill penjualan tanah. Jadi ini masalah pribadi awalnya," papar Nana di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/6).

Baca juga: Polda Metro Masih Periksa Kelompok John Kei

Nana menyebut John Kei merasa dikhianati oleh tindakan Nus Kei. "Saudara John Kei merasa dikhianati terkait pembagian uang yang tidak sampai," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan konflik antara John Kei dan Nus Kei tidak berujung. Alhasil, kedua pihak saling ancam melalui telepon. "Ini (diketahui) setelah kita lakukan pemeriksaan terhadap pelaku," terang Nana.

Dari hasil pemeriksaan ponsel sejumlah pelaku, ditemukan dugaan pemufakatan jahat. Dalam hal ini, John Kei berperan sebagai otak rencana pembunuhan terhadap Nus Kei.

Baca juga: Polri: Faktor Ekonomi Picu Ulah Napi Asimilasi

Sebelumnya, kepolisian menangkap 30 orang yang terlibat aksi premanisme pimpinan John Kei. Mereka ditangkap setelah melakukan penganiayaan hingga menyebabkan pria bernama Yustus Corwing Key, meninggal dunia di Kosambi.

Kelompok John Kei juga menyambangi dan merusak rumah Nus Kei di Cipondoh, Tangerang. Atas perbuatannya, kelompok John Kei dijerat Pasal 88, Pasal 340, Pasal 351, Padal 170 KUHP serta UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik