Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pengelola Mal Siap dengan Semua Konsekuensi 'New Normal'

M. Ilham Ramadhan Avisena
13/6/2020 18:38
Pengelola Mal Siap dengan Semua Konsekuensi 'New Normal'
Toilet di mal memberlakukan pembatasan jarak(MI/Susanto)

KETUA Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat menuturkan, asosiasi telah mempersiapkan berbagai hal terkait pembukaan kembali pusat belanja pada Senin (15/6) seiring dengan penerapan kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi covid-19.

Fasilitas dan peralatan yang diperlukan dalam menjalani protokol kesehatan menjadi hal utama yang disiapkan oleh asosiasi. Selain itu para karyawan di pusat perbelanjaan juga dibekali dengan pelatihan.

"Pusat belanja akan memberikan pelatihan kepada karyawan dengan adanya kebiasaan baru yang berbeda dari saat normal yang lalu," kata Ellen kepada Media Indonesia, Sabtu (13/6).

Selain itu, retailer di pusat perbelanjaan juga diminta untuk menyesuaikan kegiatan berjualannya sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Menyoal sanksi yang menanti bila protokol kesehatan tidak dipatuhi, Ellen menyatakan, bila itu dapat diterima demi menekan penyebaran virus korona.

"Bila ini adalah salah satu cara untuk mengingatkan para pengelola agar lebih tegas menjalankan protokol kesehatan agar semua terhindar dari penyebaran covid-19, maka bisa diterima. Sehingga masyarakat atau pengunjung juga akan berani datang ke pusat belanja. Kita ambil positifnya saja. Walau semua pengelola pusat juga mempunyai moral obligation dan responsibility yang cukup besar," tuturnya.

Ellen menambahkan, dalam masa transisi tahap 1, maka kapasitas pengunjung dibatasi menjadi 50%. Pembatasan tersebut bertujuan untuk mencegah kerumunan berlebih dan memperbesar potensi penularan virus.

Pengendalian jumlah pengunjung dapat diterapkan lantaran setiap pusat belanja memiliki peralatan untuk menghitung jumlah orang. Pemilik resto dalam pusat perbelanjaan juga dapat menata kapasitas kursi dan meja menjadi 50%.

"Pengelola pusat belanja juga harus memiliki tim pengendali covid-19 serta tim keamanan yang akan membantu mengawasi traffic pengunjung serta kewajiban pengunjung terhadap protokol kesehatan yang disyaratkan dan juga bertugas mengurai antrean bila ada," jelas Ellen.

Pembatasan pengunjung tersebut, Ellen bilang, tentu akan berpengaruh pada pendapatan dan jumlah penyerapan tenaga kerja. Namun hal itu menurutnya dapat dimaklumi karena pandemi tidak terprediksi.

Selain pembatasan pengunjung, dalam masa transisi tahap 1, pusat belanja di DKI akan beroperasi lebih singkat yakni mulai 11.00 WIB hingga 20.00 WIB. Akan tetapi sejatinya jam operasional ditentukan oleh pusat belanja itu sendiri mengikuti perkembangan lebih lanjut.

Lebih lanjut, Ellen berharap dengan dibukanya kembali pusat belanja di DKI dapat memberikan kontribusi positif kepada roda perekonomian nasional. Selain itu, karena terjadi penutupan sejak beberapa bulan lalu, ia meminta keringanan kepada pemerintah.

"Anggota pusat belanja berharap agar pembayaran PBB yang jatuh tempo pada bulan September dapat ditangguhkan sampai dengan September tahun depan agar semua pihak bisa bernafas," kata Ellen. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya