Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DUA korban anak buah kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI) asal NTB dan Pematang Siantar mengalami syok berat akibat tidak tahan dengan perlakuan kapten Kapal Lu Qian Yua Yu 901 Tiongkok.
“ABK masih mengalami syok berat dan saat ini sedang menjalani konseling,” tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, Kamis (11/6).
Peristiwa tersebut membuat keduanya belum memberikan keterangan yang optimal bagi tim penyidik Polri yang tengah menangani kasus tersebut.
“Beberapa informasi sudah dapatkan,seperti mereka sebutkan nama kapal, nama-nama kru dan orang yang merekrut,” paparnya.
Baca juga :Polri Tangkap Pelaku Perdagangan Dua WNI ke Kapal Tiongkok
Awi mengatakan tim penyidik telah menindaklanjuti kasus tersebut sehingga Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Bareskrim sudah mulai bergerak.
Sementara itu, Awi menuturkan bahwa Polri telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP 2TKI).
“Karena kasus-kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi,” ujar Awi.
Maka, Awi mengimbau agar masyarakat bisa selalu waspada terhadap berbagai kemungkinan menjadi korban perdagangan orang dengan iming-iming menjadi ABK di kapal tertentu. I
“kuti prosedur resmi dan persyaratannya, karena itu akan menjadi salah satu jaminan perlindungan dari TPPO,” ungkap Awi. (OL-2)
Sebanyak 343 WNI anak buah kapal (ABK) kapal persiar MS Roterdam tiba di Jakarta International Cointainer Terminal (JICT) II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/6).
Coast Guard Administration (CGA) Taiwan dan rekan-rekan Jepang mereka mengirim kapal dan helikopter untuk mencari kapal yang hilang.
Vietnam dan Tiongkok telah bertahun-tahun terlibat dalam pertikaian tentang bentangan perairan yang berpotensi kaya energi, yang disebut Laut Timur oleh Vietnam.
"Kami telah menghubungi pihak perusahaan dan memastikan hak-hak yang bersangkutan, seperti gaji, dana duka, asuransi dan lain sebagainya dapat dipenuhi," tutur Capt. Sudiono.
Puluhan ABK WNI tersebar di empat kapal berbendera Tiongkok, yakni Kapal Long Xin 629, Kapal Long Xin 605, Kapal Long Xin 606 dan Kapal Tian Yu 8.
Salah seorang tim pengacara, David Surya, mengatakan pihaknya diajak ikut serta dalam setiap perkembangan perkara seusai Polri membuka penyelidikan.
Penyelidikan yang dilakukan oleh pihaknya berusaha mengungkap proses pemberangkatan para ABK tersebut.
Para anak buah kapal (ABK) Warga Negara Indonesia dari 5 kapal pesiar berbendera asing, tengah melakukan isolasi mandiri di 5 hotel yang berbeda di Jakarta.
"ABK yang dirawat di Wisma Atlet sebanyak 172 orang," kata Yudo.
Sejumlah awak anak buah kapal Warga Negara Indonesia tengah dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dan ada pula yang sedang mengisolasi diri hotel-hotel Jakarta.
Sebanyak 1.192 awak anak buah kapal Warga Negara Indonesia dari kapal berbendera asing dipulangkan ke kota asalnya usai menjalani pemeriksaan tes kesehatan dan dinayatakan negatif covid-19
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved