Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
ANGGOTA DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjutak, menanggapi hasil survei Indikator soal calon presiden pada Mei ini. Survei menyatakan tingkat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengalami penurunan.
Menurutnya, hasil tersebut masih wajar, karena Anies dianggap jarang blusukan ke masyarakat. "Kalau Anies jarang terjun ke lapangan dan buat kebijakan yang tidak pas, otomatis turun. Yang penting adalah kinerja," ujar Gilbert saat dihubungi, Senin (8/6).
Baca juga: Anies: Ganjil Genap Berlaku Jika Kasus Covid-19 Melonjak
Dia juga membandingkan kinerja pemimpin daerah lain, seperti Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, atau Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Mereka dianggap rajin blusukan ke wilayah selama ini.
"Bandingkan dengan Risma yang setiap hari ada di lapangan, padahal perempuan. Ridwan Kamil dan Ganjar juga terus di lapangan. Tidak di kantor konpers (konferensi pers), tapi dari lapangan konpersnya," pungkas Gilbert.
Anggota Komisi B DPRD DKI menilai Anies hanya sibuk pada kegiatan seremonial di lingkungan masyarakat. "Paling terakhir dia cuma ngecek SIKM di jalan tol. Jarang sekali kelihatan turun ke lapangan," imbuhnya.
Baca juga: Per Hari Ini, Terminal Jabodetabek Kembali Dibuka
Diketahui, hasil survei indikator soal calon presiden pada Mei, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melesat unggul selama pandemi covid-19. Sebaliknya, survei terbaru menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengalami penurunan.
Ganjar dan Ridwan tercatat mendapatkan kenaikan elektabilitas masing-masing 11,8% dari survei sebelumnya 9,1% dan 7,7% dari 3,8%. Sementara itu, kondisi berbeda dialami Prabowo dan Anies, yang elektabilitasnya turun dengan masing-masing 14,1% dari 22,2% dan 10,4% dari 12,1%.(OL-11)
Pengamat Politik, Sugiyanto menilai isu pergantian sejumlah Ketua DPD PDIP yang dikaitkan dengan 'pemecatan' dinilai sebagai persepsi keliru publik.
Padahal proses pemberhentian sejumlah ketua DPD PDIP sesuai dengan apa yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Partai.
“Anggota Partai atau kader partai yang terpilih dan ditetapkan menjadi Dewan Pimpinan Partai (DPP) dan Pengurus Partai tidak boleh rangkap jabatan struktural di atas ataupun bawahnya,"
Demokrat, kata Herman, sebagai partai penyeimbang ketika Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Demokrat resmi gabung ke pemerintah di penghujung periode kedua Jokowi.
Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030.
Titiek Soeharto ucapkan selamat atas terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP dalam Kongres VI di Bali.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan menunjuk juru bicara eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai komisaris di BUMD PT Jakpro.
MANTAN Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menemui mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong di Rutan Cipinang pada Jumat (1/8).
MANTAN gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyoroti masih lemahnya meritokrasi, pengisian jabatan masih dilakukan berdasarkan kedekatan atau koneksi bukan kompetensi
Tom Lembong dituntut pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp750 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka akan diganti (subsider) dengan pidana kurungan selama 6 bulan.
Dia menuturkan Presiden Prabowo selama hampir sembilan bulan masa jabatannya telah hadir dalam sejumlah forum penting internasional.
Anies Baswedan, eks Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno serta dua eks pimpinan KPK Laode M Syarif dan Saut Situmorang, Refly Harun hadir di sidang pleidoi Tom Lembong
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved