Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kapolri Instruksikan Tembak Bandar Narkoba

Tri Subarkah
06/6/2020 07:50
Kapolri Instruksikan Tembak Bandar Narkoba
Kapolri, Jenderal Idham Aziz.(MI/Rudi Kurniawansyah )

KEPALA Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Idham Azis menegaskan pihaknya serius dalam memberantas peredaran narkotika di Tanah Air. Ia meminta anak buah nya tidak ragu menembak mati bandar narkoba jika melakukan perlawanan.

“Polri terus berkomitmen untuk mem berantas narkoba dan tidak segan-segan melakukan tindakan te gas dan terukur terhadap bandar-bandar narkoba,” ujar Idham, kemarin.

Ia membeberkan dalam semester pertama 2020 pihaknya menggagalkan peredaran narkotika dengan total 6,9 ton. Kepolisian, diakuinya, berhasil menyelamatkan sebanyak 27 juta orang dari bahaya barang laknat tersebut.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu me ngatakan dalam dua pekan terakhir jajarannya mampu membongkar penyelundupan 1,2 ton sabu ja ringan internasional. Rinciannya, sebanyak 821 kg sabu disita dari pengungkapan kasus di Serang, Banten, Sabtu (23/5), serta 402 kg di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (3/6). *Idham mengapresiasi kinerja tim Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Bareskrim Polri yang membongkar ja ringan narkoba internasional dengan barang bukti yang sangat besar.

“Kalau tidak dicegah, berapa banyak generasi muda kita yang akan kena dampak narkoba. Ini sesuai perintah presiden untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba.”

Secara keseluruhan, selama 6 bulan ini kepolisian telah mengamankan 3,52 ton sabu, 3,35 ton ganja, 55,26 kg tembakau gorila, dan 552.427 butir pil ekstasi. Dari total barang bukti tersebut, sebanyak 25.526 orang ditetapkan sebagai tersangka. *Kepala Satgasus Merah Putih Brigjen Ferdy Sambo menambahkan pihaknya masih mengembangkan kasus penyelundupan 402,38 kg sabu di Sukabumi dengan enam tersangka yang sudah ditangkap.

Sambo menjelaskan penyelundupan sabu dari Timur Tengah melalui wilayah Pantai Selatan dinilai minim pengawasan. Itu lantaran ombak di wilayah tersebut cukup tinggi. “Kami mau kembangkan jaringannya. Ini pasti ada penghubungnya. Mudahmudahan dalam satu atau dua hari ke depan bisa tertangkap.” (Tri/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya