Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Rancangan APBD 2021 Capai Rp63,19 T, DKI: Kami Optimistis

Insi Nantika Jelita
04/6/2020 14:24
Rancangan APBD 2021 Capai Rp63,19 T, DKI: Kami Optimistis
DKI Jakarta menghentikan proses lelang tender serta menghapus anggaran APBD 2019 sebesar Rp40,9 m untuk Sistem Jalan Berbayar Elektronik(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

BADAN Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta memproyeksikan APBD DKI 2021 mencapai Rp63,19 triliun. Angka tersebut didasarkan pada perhitungan yang realistis pascapandemi.

"Kami merasa angka seperti itu sudah optimis," ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (4/6).

Adapun proyeksi APBD DKI 2021 didapat dari postur pendapatan daerah sebesar Rp62,60 triliun, yang terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp43,20 triliun, 13 jenis pajak daerah sebesar Rp37,97 triliun, hingga Retribusi daerah sebesar Rp340,25 miliar.

Lalu, proyeksi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang disahkan sebesar Rp660,34 miliar. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp4,22 triliun, Dana Perimbangan Rp17,45 triliun, lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp1,94 triliun.

Baca juga: DPRD Soroti Proyeksi APBD 2021 DKI Masih Lemah

Lalu dari pembiayaan daerah dan penerimaan pembiayaan diproyeksikan masing-masing Rp588,49 miliar, serta Sisa Lebih penghitungan Anggaran (SiLPA) APBD 2019 yang telah dinolkan untuk penanganan kesehatan hingga penyaluran bantuan sosial untuk kebutuhan masyarakat terdampak covid-19 yang rencananya juga akan berlangsung hingga akhir tahun 2020.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi DKI Jakarta Edi Sumantri menuturkan rancangan APBD 2021 diasumsi sesuai dengan tren perekonomian yang baik, terjadi pada September 2020.

“Asumsi yang kita buat sesungguhnya di angka Rp63,19 triliun (2021) itu semakin membaik di tahun 2020 ini di triwulan ketiga di 2020, artinya nanti di bulan September itu sudah membaik semua. Makanya kami targetkan di angka segitu, itu pun kalau angka triwulan ketiga sudah baik. Tapi kalau nanti tidak terjadi, mungkin bisa di opsi yang lainnya,” pungkas Edi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya