Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Bima Arya: PSBB Diperpanjang, Strateginya Masifkan Tes Covid-19

Dede Susianti
11/5/2020 21:29
Bima Arya: PSBB Diperpanjang, Strateginya Masifkan Tes Covid-19
Walikota Bogor Bima Arya(Sketsa MI)

WALI Kota Bogor Bima Arya menyatakan pihaknya akan mengubah strategi dalam masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ke 3 nanti.

Pemerintah Kota Bogor memutuskan PSBB yang akan berakhir pukul 00.00 wib nanti, diperpanjang selama 14 hari ke depan atau hingga 26 Mei, setelah lebaran.

"Strategi untuk menangani covid ini sangat tergantung seberapa masif kita melakukan tes. Baik rapid maupun swab. Makanya kami akan masifkan dan perluas tes covid,. Kedua seberapa cepat kita mendapatkan hasilnya,"ungkap Bima, Senin (11/5).

Bima menilai, PSBB tidak ada artinya kalau tidak diimbangi dengan tes masal ini. Namun rapid test tidak bisa berdiri sendiri, karena validasi, akurasinya, tidak sekuat swab.

Menurutnya, saat ini ada dua titik epicentrum penyebaran covid-19 yakni stasiun dan pasar.

"Stasiun, insyaallah kita sedang buat aturan agar penumpang betul-betul bisa menjaga jarak. Kita inginya distop total. Tapi kalau pun tidak, pembatasan yang luar biasa ketat,"katanya.

Untuk pasar lanjutnya, yang cukup sulit dan meepotkan. Terlebih saat ini sudah menjelang lebaran. Diakuinya, di pasar masih banyak pelanggaran terjadi. Pelanggaran sosial distancingnya, pelanggaran dalam hal unit ekonomi yang tidak dikecualikan yang masih tetap buka.

"Nah karena itu, kita imbangi dengan tes ini. Minggu ini insyaalah ada lagi di sini ( Pasar Bogor,red) . Jadi kita akan rutinkan, frekuensinya akan kita tinggikan,"jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Bima mengeaskan bahwa tidak benar jika saat ini ada relaksasi. "Kalau ada yang bilang, kalau sekarang ada relaksasi, itu tidak benar. Kurva cenderung melandai tapi belum aman. Bisa terjadi ledakan jelang lebaran. Kalau kita longgar, meledak, pasti meledak," tegasnya.

Dalam kesematan tersebut, Bima menutarakan terimaksihnya kepada BIN (Badan Intelejen Negara) yang melakukan ted masal covid-19 di Kota Bogor, tepatnya di kawasan Suryakancana dan sekitar Pasar Bogor.

Bima mengatakan, pihaknya akan melakukan rutin, baik bantuan dari pemprov atau BIN.

"Kita berharap BIN kembali lagi ke sini,ke titik-titik lain di Bogor. Pemkot berterimakasih sekali karena dibantu oleh BIN untuk melakukan dua hal tadi sekaligus. Yakni raoid tes ditindaklanjuti dengan swab, apabila ada indikasi positif atau reaktif,"pungkasnya.

Mayor Jenderal (pur) Neno Hermiano Staf khusus Kepala BIN menjelaskan, rapid test ini merupakan kegiatan gabungan dari BIN dari BNPB, dinkes dan sejumlah elemen.

Kegiatan tersebut merupakan instruksi langsung dari Kepala BIN, Jenderal Pol. (Purn) Budi Gunawan, dalam rangka memutus mata rantai covid-19, di Indonesia.

Saat itu, BIN mengerahkan dua mobile laboratory serta menggunakan alat canggih berupa helm thermal KC wearable yang dapat mendeteksi suhu tubuh, hingga jarak 10 meter. Sehingga tidak perlu ada kontak fisik lagi antara petugas dan orang yang dites.

"Tim ini bergerak mobile dari satu tempat ke tempat lain. Khususnya untuk menjangkau wilayah -wilayah keramaian atau berkumpul orang. Tujuannya untuk memutus rantai covid. Pertama kita melakukan smart helm untuk memindai suhu tubuh, kemudian rapid tes apabila yang positif kita lanjutkan dengan PCR (Polymerase Chain Reaction)," pungkasnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya