Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono angkat bicara tentang pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak memiliki anggaran untuk pemberian bantuan sosial (bansos).
Menurutnya, ini berkaitan dengan dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat yang tertunda di tahun 2019. Semula Pemprov DKI diproyeksikan mendapat dana bagi hasil sebesar Rp6,4 triliun lalu dirasionalisasi menjadi Rp5,2 triliun.
Namun, kenyataannya Sri Mulyani, kata Mujiyono baru mencairkan utang kurang bayar dana bagi hasil tahun anggaran 2019 senilai Rp2,56 triliun kepada Pemprov DKI.
"Kalau pemerintah pusat punya utang bisa terbitkan obligasi negara. Kalau daerah kan enggak bisa. Obligasi daerah kan belum ada aturannya. Mengharapkannya gimana? Ya dari pemerintah pusat," jelas Mujiyono saat dihubungi, Jakarta, Kamis (7/5).
Baca juga: Anies Ingkar Janji Soal Bansos
Mujiyono juga membeberkan Gubernur DKI Anies Baswedan kerap menagih sisa utang dana bagi hasil itu ke pemerintah pusat. Hal itu penting untuk menutup anggaran DKI dalam menangani covid-19.
"Kan beberapa kali ditagih, beberapa kali gubernur minta dan terakhir disanggupi dibayar separuh. Itu sebetulnya adalah dana bagi hasil yang sudah jatuh tempo tahun kemarin," kata Politikus Partai Demokrat.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki anggaran untuk memberikan bantuan sosial pada warga terdampak pandemi covid-19. Ia menyebut DKI meminta bantuan kepada pemerintah pusat untuk bisa menalangi dana tersebut.
"Kami mendapat laporan dari Kemenko PMK, ternyata DKI yang tadinya mau mengcover 1,1 juta warganya, mereka tidak memiliki anggaran dan meminta pemerintah pusat untuk melakukan covering sejumlah 1,1 juta warga," ungkapnya dalam rapat kerja secara virtual bersama Komisi XI DPR, Rabu (6/5). (OL-14)
ANGGARAN program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam Rancangan Undang-Undangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2026 yang mencapai Rp335 triliun sudah direvisi Sri Mulyani
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal memastikan ketersediaan anggaran untuk dua lembaga yang baru dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, melemparkan isu terkait naiknya iuran kepesertaan BPJS Kesehatan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
PERNYATAAN Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dengan rendahnya gaji dosen dan guru di Indonesia menuai kritik tajam berbagai kalangan.
Teknologi deepfake menggunakan AI dan GAN memungkinkan manipulasi wajah dan suara secara realistis, menimbulkan risiko besar bagi reputasi dan informasi publik.
Kemenkeu menegaskan bahwa potongan video yang menarasikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut guru sebagai “beban negara” adalah hoaks.
Edi mengaku bingung dengan keputusan KPK menjerat dirinya sebagai tersangka. Padahal, menurut dia, Juliari merupakan mantan pimpinan di Kemensos yang harusnya bertanggung jawab.
Selain MBG, Pemprov Papua Tengah juga mengimplementasikan pemberian Makanan Tambahan dan BLT untuk balita, Cek Kesehatan Gratis, pembentukan 1.045 koperasi desa.
Pemerintah jangan buru-buru menuding banyak penerima bantuan sosial (bansos) bermain judi online (judol) sehingga perlu ditelusuri lebih dalam.
Ia mencontohkan ada PNS yang menabung dari sisa gaji bulanan untuk masa depannya, khususnya persiapan pensiun.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bank Jakarta kembali mendistribusikan bantuan sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar kepada total 56.351 orang penerima baru.
PPATK menemukan bahwa sebagian penerima bansos tercatat sebagai pegawai BUMN hingga eksekutif manajerial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved