Terapkan Social Distancing, Pesantren tetap Adakan Salat Jumat

Dede Susianti
19/3/2020 20:56
Terapkan Social Distancing, Pesantren tetap Adakan Salat Jumat
Meski menerapkan social distancing dengan meliburkan santri, pesantren di Ciseeng tetap adakan salat Jumat.(MI/DEDE SUSIANTI)

YAYASAN Yatim Piatu dan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin yang berlokasi di Ciseeng, Kabupaten Bogor menyatakan mengikuti kebijakan pemerintah, pusat dan daerah mengenai social distancing.

Menurut Wakil Kepala Pondok Pesantren Al-Mukhlishin, Nanang Isom,  mengatakan, pihaknya menerapkan Social Distancing dipondok pesantrennya. Pihaknya, menjaga jarak aman santri agar tidak terkena virus korona (Covid-19). 

Sekolah dan pesantren diliburkan, dan santri pulang ke rumahnya masing-masing. Adapun jumlah total peserta didik di pesantren ini sebanyak 2.220 orang.

"Kedua, sesuai dengan kaidah ushul fiqih Dar'ul mafasid, mukodamun ala jalbil masolih. Menghindari keruksakan, lebih diutamakan dari pada menarik kebaikan. Atau Lockdown juga kita lakukan, supaya semua peserta didik/para santri juga guru -guru sehat walafiat," ungkapnya, Kamis (19/3).

Namun untuk salat jumat, pihaknya memutuskan Jumat (20/3) tetap melaksanakan seperti biasa di Masjid Jami Al Mukhlishin. Salat digelar untuk masyarakat umum atau sekitar, karena seluruh santri sudah dipulangkan hingga 29 Maret mendatang. Hanya saja akan ada upaya-upaya lain untuk mencegah penyebaran virus korona antar jemaah.

"Tadi sore, kami berkoordinasi dengan petugas kesehatan puskesmas kecamatan untuk penyemprotan disinfektan," pungkasnya.

Baca juga: Masjid dan Pesantren di Bogor tak Menggelar Salat Jumat

Hal serupa dilakukan Pondok Pesantren Darul Muttaqien yang berada di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Parung, Kabupaten Bogor.

Sekretaris Pesantren Darul Muttaqien Ahmad Sastra, menjelaskan slebih dari 2.000 santri yang tinggal di asrama dipulangkan. Sementara sekitar 1.000 siswa yang pulang pergi diliburkan hingga 30 Maret.

"Kita liburkan semua santri sampai tanggal 30 Maret atau sampai benar-benar aman dari wabah, mengikuti kebijakan pemerintah daerah," ungkap Satsra yang dikonfirmasi melalui seluler pribadinya, Kamis (19/3) malam.

Lebih jauh dia menjelaskan, semua kegiatan pesantren sementara off, karena guru-guru juga berada di rumah. Kendati pun ada beberapa agenda guru yang masih sebagian berjalan, hanya yang menjaga pesantren.

"Karena guru sedang berada di rumah, untuk salat Jumat diserahkan ke masing-masing individu," pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya