Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SEBANYAK 400 orang pelajar tingkat STM ditangkap aparat kepolisian Metro Kota Bekasi sepanjang demonstrasi yang berlangsung di sejumlah tempat. Mereka terjaring lantaran hendak ikut berunjuk rasa ke gedung DPR/MPR RI di Jakarta beberapa hari terakhir ini.
“Pelajar yang tertangkap berasal dari berbagai daerah, namun ditangkap di Kota Bekasi,” ungkap Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi Aris Setiawan, Selasa (1/10).
Aris menjelaskan, dalam penangkapan tercatat pelajar asli Kota Bekasi mencapai 200 orang, sedangkan sisanya berasal dari Kabupaten Bekasi, Karawang, bahkan ada dari Jawa Tengah seperti Salatiga, Purworejo, dan wilayah lainnya.
Mereka terjaring razia saat berada di stasiun maupun jalan-jalan protokol ketika menumpang mobil bak terbuka. Rupanya, banyak pelajar yang sengaja membolos demi ikut berdemo.
Baca juga : Pelajar Jangan Mau Dijadikan Tameng Perusuh Berkedok Demo
“Namun, setelah didata dan dibina, ratusan pelajar tersebut dipulangkan dengan catatan dijemput oleh orang tuanya,” jelas Aris.
Ia mengaku, saat ini KPAD Kota Bekasi bersama dengan PPA Polres Metro Bekasi Kota, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi serta Disdik Kota Bekasi bersinergi berdasarkan tugas pokok dan fungsi setiap instansi untuk mencegah pergerakan pelajar menuju ke gedung DPR.
“Namun masih banyak yang terjaring, media sosial punya peran yang luar biasa, dari sekedar identitas, jatidiri, bahkan role model negatif yang menjadi kebanggaan demo ala anak STM,” kata dia.
Kasubbag Humas Polres Metro Kota Bekasi, Kompol Erna Ruswing mengakui saat ini pelajar sudah dipulangkan. Penangkapan dilakukan aparat agar para pelajar tidak ikut berdemonstrasi di gedung DPR RI.
“Hanya untuk pengamanan, setelah didata kami bina dan minta para orang tua menjemput mereka,” tandas Erna. (OL-7)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Kerusakan terjadi saat hujan deras hingga membuat tembok retak sebelum akhirnya ambrol.
Warga protes karena sulit mendapat distribusi air bersih yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
POLISI mengungkap kronologi pembunuhan notaris wanita di Bekasi yang jasadnya ditemukan di sungai Citarum.
Kerja sama ini mencakup pembangunan infrastruktur di berbagai bidang, seperti transportasi publik, penyediaan air bersih, dan pengelolaan sampah di TPST Bantargebang.
Terdapat dua kelompok pelaku yang saat ini dalam penanganan, yaitu terkait tindak pidana pencurian dan kekerasan, dan pertolongan jahat atau penadahan.
PENYANYI Nadin Amizah kembali mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat tampil dalam sebuah acara konser di Bekasi, Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved