Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Klarifikasi Peristiwa di Mes TNI AL, Polisi sudah Minta Maaf

Ferdian Ananda Majni
26/9/2019 19:10
Klarifikasi Peristiwa di Mes TNI AL, Polisi sudah Minta Maaf
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo(MI/Susanto)

KEPALA Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya melalui Polres Metro Jakarta Pusat telah meminta maaf kepada TNI Angkatan Laut atas peristiwa di Mes Lumba-Lumba Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, saat anggota Brimob mengejar massa aksi pada Rabu (25/9) malam.

"Sudah bertemu secara langsung untuk klarifikasi hal itu di Mes Pati Angkatan Laut Tanah Abang, Jakarta Pusat," Kata Dedi, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (26/9).

Pertemuan itu langsung dihadiri Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan bertemu Danlantamal 3 Brigjen TNI Hermanto untuk minta maaf sekaligus mengklarifikasi insiden di Wisma Pati Lumba-Lumba TNI AL.

Dedi memastikan, pihak TNI AL sudah menerima permohonan maaf itu. Bahkan, TNI AL juga siap membantu Polri untuk melakukan pengamanan dalam kericuhan demonstrasi di Ibu Kota.

"Dari pihak Angkatan Laut (AL) sudah menerima permohonan maaf dari Kapolres sekaligus dari pihak TNI AL sudah menyampaikan akan siap mem-back up Polri pada saat pengamanan," terangnya.

Sebelumnya, Dedi mengatakan, komandan lapangan Brimob Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan pihak marinir TNI AL setelah adanya gesekan di Mes TNI AL Lumba-Lumba Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

"Sudah ada komunikasi dengan para Komandan Lapangan untuk meredam kejadian itu," kata Dedi saaat dimintai keterangannya, Rabu (26/9).

Dedi menjelaskan, pihaknya akan terus bersinergi dengan anggota TNI selama bertugas mengamankan aksi di lapangan agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara aparat tersebut. Sebab, kesalahpahaman dapat memicu provokasi dari pihak lain.


Baca juga: Polisi Pulangkan Kru Medis dan Mobil Ambulans yang Ditangkap


"Sinergi di lapangan akan terus dilakukan dan terus ditingkatkan untuk bersama-sama meredam rusuh massa," sebutnya.

Diberitakan, kronologi kesalahpahaman itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB saat aparat keamanan Brimob dan Sabhara membubarkan dan memukul mundur massa demonstran yang berisikan siswa SMK/SMA dari arah Gedung DPRD menuju arah cawang.

Pada saat melaksanakan pengejaran terhadap para demonstran, beberapa pelaku demonstran masuk ke Mes TNI AL Lumba-Lumba, sehingga di laksanakan prosedur pengamanan oleh anggota Marinir.

Saat anggota Marinir mengamankan pelaku demonstran karena memasuki Mes TNI AL Lumba-Lumba, anggota Brimob ada yang memaksa masuk ke mes TNI AL Lumba Lumba, sehingga menimbulkan perdebatan antara Brimob dan Marinir.

Setelah itu, anggota Brimob merasa tidak terima bahkan sampai ada yang menembaki anggota Marinir yang berjaga di Mes Pati Lumba-Lumba dengan gas air mata dan memaksa masuk gerbang mes dengan cara mendobrak.

Selanjutnya, anggota Marinir mencoba untuk mencegah dengan cara menegur anggota Brimob yang menembakkan gas air mata ke Mes Lumba Lumba, tetapi tidak diindahkan dan malah memberikan tembakan yang semakin brutal.

Danyonmarhanlan III yang bersiaga di Mes Lumba-Lumba mencoba meredam kejadian tersebut, tetapi tidak dihiraukan juga. Aparat kemanan Brimob dan Sabhara tetap menembaki gas air mata ke arah pasukan Marinir yang sedang berjaga di Mes Lumba-Lumba disertai dengan teriakan yang tidak pantas.

Sekitar pukul 21.50 WIB aparat keamanan dari Brimob dan Sabhara mundur ke arah Gedung DPR RI. Kondisi mulai kondusif pukul 21.55 WIB. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya