Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Soal Pengungsi Asing, Dinsos DKI Tunggu Solusi UNHCR

Putri Anisa Yuliani
26/9/2019 08:22
Soal Pengungsi Asing, Dinsos DKI Tunggu Solusi UNHCR
Para pencari suaka duduk di trotoar depan kantor UNHCR Jakarta(MI/Pius Erlangga )

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta masih menunggu arahan pemerintah pusat serta solusi dari UNHCR untuk para pengungsi asing yang menempati gedung eks kodim di Kalideres, Jakarta Barat.

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah mengatakan hingga kini belum ada arahan lanjutan dari pemerintah pusat. DKI masih menunggu upaya lebih lanjut dari UNHCR untuk menangani pengungsi asing yang hendak mencari suaka ke negara ketiga itu.

"Sampai saat ini kami belum ada araha lebih lanjut. Kami juga sebetulnya menunggu karena ini kan domain utamanya tanggung jawab ada pada Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan," kata Irmansyah, Kamis (26/9).

Irmansyah menegaskan permasalahan pengungsi asing menjadi pelik karena negara ketiga seperti Selandia Baru, Australia, serta Amerika Serikat tidak lagi menerima pencari suaka atau imigran tetap.

"Mereka negara ketiga kan sedang menutup dari resettlement. Jadi kami sebagai negara transit juga tidak bisa memaksa mereka ke sana," ungkapnya.

Irmansyah yang pernah menjabat wakil Wali Kota Jakarta Selatan berharap ada upaya lebih dari UNHCR untuk bisa melakukan negosiasi dengan negara-negara lain, agar mau menerima imigran untuk upaya permukiman kembali tersebut.

"Kami sebetulnya berharap ada fight lebih dari UNHCR untuk memperjuangkan para pengungsi asing ini. Karena sebetulnya ini ranahnya mereka," imbuhnya.

Di sisi lain, apabila pemerintah pusat memberikan instruksi kepada Pemprov DKI untuk menyediakan tempat bagi pengungsi, pihaknya siap.

"Kami siap. Seperti kemarin yang sudah kami lakukan. Pak Gubernur buktikan mau memberi atas dasar kemanusiaan tapi ini kan harus ada solusi konstruktifnya agar tidak terus-menerus," tegasnya.

Sebelumnya, sebanyak 1.500 pengungsi ditampung sejak 14 Juli di Kalideres, Jakarta Barat dan mendapat bantuan dari Pemprov DKI. Namun, karena tidak adanya itikad baik dari UNHCR dalam menangani pengungsi, Pemprov menghentikan bantuan pada 31 Agustus dan meminta UNHCR memindahkan pengungsi.

baca juga: Sejumlah Jalur Trans Jakarta Dialihkan

Namun, setelah pemindahan banyak pengungsi yang kembali ke gedung eks kodim karena biaya hidup untuk pemindahan dari UNHCR sudah habis. Meski demikian, Dinas Sosial DKI menegaskan bantuan telah berhenti sepenuhnya.(OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya