Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mahasiswa Diminta Waspada Demo Disusupi Kelompok Anarkis

Antara
24/9/2019 16:52
Mahasiswa Diminta Waspada Demo Disusupi Kelompok Anarkis
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo(MI/Susanto)

MAHASISWA yang sedang melakukan aksi unjuk rasa diminta untuk mewaspadai masuknya penyusup dalam demonstrasi menolak RUU KUHP dan revisi UU KPK di berbagai daerah di Indonesia.

"Kami yang khawatir kan momentum demo mahasiswa yang seharusnya dalam tanda kutip itu damai, dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang memang menghendaki demo itu tidak berakhir damai, tetapi demo itu berakhir rusuh," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/9).

Saat memberitahukan kepada polisi, koordinator lapangan telah diingatkan agar memberi tahu seluruh peserta unjuk rasa untuk mengenali teman-teman di lapangan. Atribut mahasiswa disebutnya dapat dengan mudah dibeli oleh orang yang ingin menyusup dalam unjuk rasa. Mahasiswa pun diingatkan untuk menyampaikan aspirasi, baik di depan gedung DPR maupun di gedung DPRD daerah-daerah lain dengan cara-cara damai.

"Mimbar mereka mimbar akademis, bukan mimbar anarkis, kalau mimbar anarkis itu pasti disusupi oleh orang-orang tidak bertanggung jawab yang memang menghendaki mereka pasti akan ricuh," ungkapnya.

Baca juga: #TurunkanJokowi dari Kubu Oposisi bukan Mahasiswa

Sementara pendekatan kepolisian dalam pengamanan demonstrasi disebutnya mengutamakan dialog dan komunikasi dengan koordinator lapangan mahasiswa, khususnya saat terdapat indikasi situasi mulai memanas. Para personel yang melakukan pengamanan pun tidak dibekali senjata tajam, melainkan hanya tameng, meriam air dan gas air mata.

"Seluruh anggota kepolisian pengamanan demo hanya dibekali tameng, water canon dan gas air mata. Water canon dan gas air mata digunakan ketika eskalasinya sudah membahayakan, ada tindakan anarkis, perusakan fasilitas publik," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya