Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LEMBAGA Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II A Tangerang terus berinovasi dalam memberantas peredaran uang secara tidak sah dan barang berharga lainnya dalam lingkuangan Lapas dan Rumah Tahanan Negara.
Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk menyediakan sarana pembayaran transaksi dan alat pembayaran nontunai.
Perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Tangerang dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Kantor Cabang Tangerang baru saja dilakukan pada Kamis (5/9) siang dengan kesepakatan pengadaan layanan perbankan.
Artinya, Lapas itu secara resmi menjadi mitra BNI atau disebut Agen46 yang dapat melayani pembukaan buku tabungan BNI Pandai dan ATM, tapcash dengan fitur tertentu untuk Agen46 dan BNI TapCash sebagai uang elektronik pengganti uang tunai yang dapat diisi ulang.
Kepala LPP Kelas IIA Tangerang Herlin Candrawati mengatakan kerja sama itu merupakan wujud implementasi PERMENKUMHAM RI NO. 6 Tahun 2013, Zero Halinar (hp, pungli, dan narkoba) dan Bebas peredaran Uang di Lapas.
Baca juga Lapas Khusus Anak Tangerang Kirim Peserta ke Festival Al-Azhom
"Bukan cuma itu, harapannya kerjasama ini mendukung program Reformasi Birokrasi menuju Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)," ujar Herlin.
Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President BNI Henry Panjaitan menuturkan pihaknya bangga dapat diberikan kesempatan untuk menjangkau kalangan Warga Binaan Pemasyarakatan LPP Tangerang. Sebab, hingga saat ini sebagian warga Indonesia belum memanfaatkan layanan jasa keuangan.
"Sampai saat ini masyarakat Indonesia hanya 20% yang menggunakan jasa keuangan, dan sisanya manual atau menyimpan uang tidak pada jasa keuangan. Ini berbanding terbalik dengan negara-negara maju yang masyarakatnya mempercayakan uangnya pada bank atau yang lainnya," tutur Henry.
Acara penandatanganan MoU meliputi penyerahan sertifikat Agen46 kepada Mitra koperasi LPP, penyerahan plakat dan cinderamata, yang dilanjutkan dengan simulasi penggunaan Tapcash.
"Harapan kami kerjasama ini merupakan bagian dari pelayanan BNI kepada masyarakat guna meningkatkan pembangunan terutama sektor jasa keuangan," Henry lagi.
Kepala Kantor Wilayah Imam Suyudi berharap kerja sama tersebut menjadi salah satu indikator bagi LPP Tangerang untuk lolos penilaian program Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
"Tanpa adanya kepedulian, kerjasama dan sinergi tentunya program ini tidak akan berjalan dengan baik. Kita semua pun harus turut mendukung agar program ini dapat terlaksana dan menjadi salah satu poin agar Lapas Perempuan Kelas II A Tangerang lolos dalam penilaian," pungkas Imam. (RO/OL-7)
Salah satu wisata jalan kaki di Kota Tangerang yang patut diikuti adalah walking tour bertema Cina Benteng yang diadakan Elsa Novia Sena, yang juga seorang konten kreator.
Untuk membuat event dengan kapasitas luas, Cafe ini bisa melayani 150 hingga 200 orang dengan menawarkan menu Indonesian fusion food.
Beberapa lokasi kuliner khas Cina Benteng yang dapat dikunjungi selama liburan di antaranya kawasan pasar lama, kuliner di parkiran Lapangan Ahmad Yani (Parlan) dan banyak lagi.
Salah satu daya tarik utama dari kamar bridal ini adalah adanya 5 cermin rias dengan pencahayaan yang sangat optimal, lengkap dengan alat penata dan pengering rambut di setiap meja rias.
Manajemen Persita sebetulnya tidak rela begitu saja memperbolehkan pemain mengikuti tarkam. Dikhawatirkan pasukan Widodo Cahyono Putro tersebut mengalami cedera saat bermain tarkam.
Aira Septiyani dan Rayna Adeeva Piscessa menjadi pencetak gol terbanyak selama turnamen berlangsung.
Sebanyak 40 warga binaan lapas khusus anak tersebut dibekali ilmu dasar sepakbola, termasuk teknik dasar bermain selama 2 jam lebih
Setiap ada tersangka narkoba akan melakukan asesmen baik hukum maupun medis untuk kemudian diklasifikasi
Acara tersebut diinisiasi oleh Kementerian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
LEMBAGA Pemasyarakat Khusus Anak (LPKA) Kelas I Tangerang terus meningkatkan pelayan untuk para pengunjung dan anak didik lapas (andikpas
Bukan hanya salon, sebuah unit usaha penatu atau laundry juga dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar Lapas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved