Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pengelolaan Sampah di Jakarta tak Dapat Disamakan dengan Surabaya

Rifaldi Putra Irianto
01/8/2019 19:15
Pengelolaan Sampah di Jakarta tak Dapat Disamakan dengan Surabaya
Warga melintas di dekat tumpukan sampah rumah tangga(ANTARA)

KEPALA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Andono Warih, mengatakan ihwal anggaran Pemprov DKI dalam pengelolaan sampah di Jakarta tidak dapat disejajarkan dengan anggaran pengelolaan sampah di Surabaya.

Ia mengatakan, jumlah penduduk hingga perputaran ekonomi di Jakarta lebih besar sehingga produksi sampah di Ibu Kota lebih tinggi.

"Karena memang kita enggak apple to apple ya dengan Surabaya. DKI kan provinsi, sementara Surabaya kan kota. Terus yang kedua, jumlah penduduk juga lebih banyak DKI. Belum lagi GDP (Gross Domestic Product) kita lebih tinggi, ini lagi Perputaran ekonomi kita kan jauh lebih besar daripada Surabaya," kata Andono, di Balai Kota, Jakarta, Kamis (1/8).

Baca juga: Atasi Polusi, Dishub Sebut Bisa Lewat Aturan Kendaraan Pribadi

Ia juga mengklaim bahwa anggaran sebesar Rp3,7 triliun yang ramai diperbincangkan merupakan anggaran satu Dinas Lingkungan Hidup.

"Sebenarnya Rp3,7 triliun yang kemarin di-quote itu kan anggaran satu Dinas LH yang itu komponennya macam-macam, termasuk pengadaan lahan untuk ITF, lahan di Jakarta mana ada yang murah kan. Itu proporsi yang terbesarnya," jelasnya.

"Terus kita Dinas Lingkungan Hidup. Di Surabaya kan namanya Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau. Dinas Kebersihan doang. Kita tuh Dinas Lingkungan Hidup, Dinas LH tuh apa, ada soal polusi udara, belum air, belum B3, itu semua Dinas Lingkungan Hidup " lanjutnya.

Sementara saat dikonfirmasi ihwal angka pasti anggaran pengelolaan sampah, ia mengatakan tidak hafal dan perlu melakukan pengecekan.  

"Saya enggak hafal, intinya apple to apple-nya ya justifikasinya kayak gitu. Surabaya itu hanya satu kota saja, " pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya