Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PSIKOLOG Universitas Pancasila, Aully Grashinta, mengatakan, mengenai penembakan Bripka Rahmat Efendi harus diketahui dulu motif pelaku berbuat demikian.
Menurutnya, pelaku tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik.
"Sehingga konflik kecil menjadi pemicu ia melakukan tindakan yang berlebihan hingga menewaskan orang lain," katanya Jumat (26/7).
Dia menduga mungkin permasalahan ini menyinggung pelaku secara pribadi sehingga mendorongnya melakukan tindakan tersebut. Ada dugaan pelaku tidak cakap mengendalikan emosinya. Padahal pemegang senjata seharusnya memiliki kecakapan mengendalikan emosi.
"Ya pada dasarnya sebagai pribadi dia punya kesulitan pengendalian diri, dan punya akaes pada senjata. Jadi pelampiasan emosinya lebih mudah," tukasnya.
Dia menuturkan bahwa orang yang membawa senjata memang punya kecenderungan menggunakan senjata pada saat terdesak atau tertekan secara emosional.
Oleh karena itu, perlu dilakukan psikotes secara berkala.
Baca juga: Penembak Polisi Diduga Tersulut Emosi
"Pemegang senjata seharusnya memang secara berkala diperiksa kondisi psikologisnya terutama reaksi pada kondisi dengan tekanan. Menjadi pihak penegak hukum yang dilengkapi senjata membawa konsekuensi yang besar dalam segi pembinaan mental dan psikologis," tegasnya
Dia menambahkan bahwa psikotes terhadap pemegang senjata tidak hanya dilakukan di awal saja. Termasuk psikotes untuk anggota kepolisian. Psikotes kata dia sebaiknya dilakukan secara berkala.
"Pemeriksaan tidak bisa hanya dilakukan pada saat tes masuk saja, tapi secara periodik," ucapnya
Ditanya apakah dengan adanya dugaan psikotes yang dilakukan kurang kompeten atau tidak standar, Shinta menduga hal itu bisa saja terjadi. Alasannya kata dia selalu ada margin of error dari setiap tes.
"Belum tentu juga tesmya dilakutan secara berkala," katanya.
Menurutnya, gejala psikologis dapat bersifat berfluaktif, faktor psikologis berperan, tapi situasional sangat berperan pula. Leranan atasan langsung juga sangat diperlukan.
"Saya kira kasus banyak di profesi lain cuma kebetulan pada polisi punya akses ke senjata," ungkapnya. (OL-1)
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
Orangtua korban yang kaget mendengar informasi itu langsung membawa perkara ke kantor polisi.
Operasi serupa akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan wilayah hukum Polsek Bojongsari tetap aman dari pengaruh negatif miras.
Potensi pelayanan RPH sebagai besar, terutama saat hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Dari tiga pelaku yang diamankan ini, satu di antaranya terpaksa ditembak di bagian kaki kanannya karena melawan saat dibekuk.
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
Pengantin perempuan tewas ditembak usai meninggalkan pesta pernikahan di desa Goult, Prancis.
Vance Luther Boelter didakwa membunuh legislator Melissa Hortman dan penembakan terhadap senator negara bagian Minnesota, John Hoffman.
Gale juga mengungkapkan bahwa Hortman sempat memiliki kekhawatiran soal keselamatan pribadi.
Polisi juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum dikonfirmasi.
Kolombia menghadapi 24 serangan bom dan penembakan terkoordinasi terjadi di Cali dan kota sekitarnya, menewaskan tujuh orang dan melukai 28 lainnya.
Remaja laki-laki berusia 15 tahun ditangkap setelah diduga menjadi pelaku penembakan terhadap calon presiden Kolombia, Miguel Uribe Turbay.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved