Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sarapan Tinggi Lemak Lebih Baik untuk Perempuan, Ini Alasannya

Alya Putri Abi
28/11/2024 11:24
Sarapan Tinggi Lemak Lebih Baik untuk Perempuan, Ini Alasannya
Ilustrasi(Freepik)

LEMAK adalah salah satu jenis makronutrien yang memiliki peran penting bagi tubuh. Salah satu fungsi utamanya adalah sebagai sumber energi cadangan selain karbohidrat. 

Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi lemak harus dilakukan dalam jumlah yang cukup. Asupan lemak yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan. 

Tapi tahukah Anda? Sebuah studi yang dipimpin peneliti dari University of Waterloo, Kanada, menemukan perempuan lebih diuntungkan dengan sarapan kaya lemak setelah bangun tidur.

Studi ini menggunakan model matematika yang dikembangkan oleh peneliti untuk menganalisis respons metabolik laki-laki dan perempuan terhadap berbagai jenis makanan.

Peneliti utama Anita T Layton, yang juga profesor di University of Waterloo, menyatakan, dalam wawancara dengan Medical News Today, bahwa temuan ini tampaknya bertentangan dengan pemahaman yang ada saat ini.

Hasil penelitian ini mengungkapkan laki-laki sebaiknya mengonsumsi sarapan kaya karbohidrat, sementara perempuan lebih diuntungkan dengan sarapan kaya lemak. 

Penelitian itu juga menunjukkan bahwa perempuan sangat bergantung pada lipid atau asam lemak sebagai sumber energi.

Anita menjelaskan perempuan cenderung menyimpan lebih banyak lemak dibandingkan laki-laki, namun mereka juga lebih efisien dalam membakar lemak setelah berolahraga dan mencerna lemak setelah makan.

“Perempuan cenderung menyimpan lebih banyak lemak dibandingkan laki-laki selama periode absorptif, tetapi menunjukkan tingkat pembakaran lemak yang jauh lebih tinggi selama periode post-absorptif," ujar Anita

Ia juga menjelaskan bahwa hal itu dipengaruhi oleh kadar estrogen dalam tubuh. Selama kehamilan dan menyusui, perubahan besar terjadi dalam tubuh perempuan, yang kemudian memengaruhi kompleksitas metabolisme mereka.

Makanan tinggi lemak? 

Makanan tinggi lemak terbagi menjadi dua jenis, yaitu lemak jenuh (lemak jahat) dan lemak tak jenuh (lemak baik). Lemak jenuh sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas, karena  berisiko memicu masalah kesehatan.

Sebaliknya, lemak tak jenuh atau lemak baik, yang terdapat dalam berbagai jenis makanan, justru dapat mendukung kesehatan tubuh. Lemak ini penting untuk fungsi tubuh, termasuk mendukung kesehatan jantung dan otak.

Berdasarkan beberapa sumber, berikut adalah beberapa makanan berlemak tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan:

1. Ikan

Ikan, terutama yang mengandung asam lemak omega-3, sangat baik untuk kesehatan tubuh dan otak. Omega-3 membantu otak berfungsi lebih optimal dan berhubungan dengan penurunan risiko stroke, serangan jantung, dan Alzheimer.

2. Telur

Meskipun kuning telur mengandung lemak dan kolesterol, penelitian menunjukkan bahwa kolesterol pada telur tidak berpengaruh tinggi terhadap peningkatan kolesterol darah bagi kebanyakan orang. 

Telur kaya akan protein, kolin, dan vitamin B yang baik untuk otak dan kesehatan jantung.

3. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan mengandung protein, vitamin, mineral, lemak tak jenuh tunggal, dan antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. 

Penelitian menunjukkan mengonsumsi kacang secara teratur (setidaknya 140 gram per minggu) dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

4. Alpukat

Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, sehingga baik untuk kesehatan jantung.

5. Cokelat Hitam

Cokelat hitam mengandung lemak tak jenuh serta nutrisi seperti zat besi, magnesium, mangan, dan tembaga. Manfaatnya termasuk meningkatkan fungsi otak, melindungi kulit dari sinar matahari, dan mendukung kesehatan jantung.

6. Minyak Zaitun

Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk jantung. Konsumsi minyak zaitun yang moderat dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan pembentukan plak pembuluh darah akibat kolesterol jahat.

7. Keju

Meskipun keju sering dianggap bisa meningkatkan berat badan, studi menunjukkan bahwa konsumsi keju dalam porsi moderat tidak terlalu berdampak pada peningkatan berat badan. 

Keju kaya akan protein, vitamin B12, kalsium, dan lemak sehat yang mendukung kesehatan jantung.

Namun, perlu dicatat bahwa Kementerian Kesehatan mengimbau konsumsi lemak berlebihan dapat meningkatkan dampak negatif terhadap kesehatan, seperti meningkatkan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, serta peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat) dan kolesterol total dalam darah.

Oleh karena itu, mengonsumsi makanan tinggi lemak dalam jumlah yang tepat, sambil menjaga pola makan yang seimbang, harus dilakukan agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan. (berbagai sumber/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya