Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Berawal dari Kecintaan Dekorasi Visual, Emilia Ingin Jadikan Bali sebagai Top Wedding Destination

Indrastuti
27/11/2024 20:43
Berawal dari Kecintaan Dekorasi Visual, Emilia Ingin Jadikan Bali sebagai Top Wedding Destination
Ilustrasi(Dok Designmill Co)

MENDIRIKAN sebuah bisnis tak lepas dari kelekatan dan kepiawaian seorang pemiliknya terutama bisnis bidang jasa seperti event dekorator.
Menjadi seorang dekorator dan konseptor sebuah event bukanlah hal mudah. Dibutuhkan keterampilan manajerial, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi tinggi untuk memastikan setiap acara mendapatkan hasil memuaskan.

Pendidikan yang tinggi dan prestige, tak membuat Emilia Tjongkono minder memulai usaha dari nol. Pada awal 2015, sejak memutuskan tinggal di Bali, Emilia awalnya belum berencana berkecimpung ke dunia dekorator dan agensi visual.

Berawal dari hobi dan kecintaannya atas dekorasi visual, Emilia mulai belajar merangkai bunga secara otodidak dan menawarkan jasanya ke teman-temannya hingga akhirnya ia membentuk Designmill Co.

Emilia menceritakan dari awal ia menawarkan jasa yang berbeda dengan dekorasi lain. Sebab. ia mengawinkan dekorasi dengan background visual communication sehingga Designmill Co menawarkan jasa design craft/pernak pernik termasuk invitation, menu, table number, dan lain-lain. "Bedanya kita pada saat itu menawarkan end-to-end service,” ungkapnya.

Sekarang tak hanya mendekorasi sebuah acara, Designmill Co mengembangkan jasanya mulai dari konsultasi dan mengonsep acara, produksi konsep, termasuk segala turunan produk lainnya seperti digital marketing, management, dan lainnya.

Sempat jatuh akibat pandemi covid-19 yang membuat banyak acara wedding harus berhenti di Bali, tak membuat perempuan lulusan Bachelor of Visual Communication di Australia & Harvard Business ini menyerah. Designmill Co melakukan terobosan dengan membantu para home industry agar tetap bisa bertahan. Dengan melakukan pivot, Designmill Co bisa membantu home industri dan tetap menggaji tim Designmill Co.

“Kami menawarkan jasa branding, packaging, photoshoot, dan lainnya agar bisnis home industry klien juga bisa jalan,” ujarnya.

Berkat kegigihannya, Designmill Co sukses menggarap lebih dari 500 ratusan wedding event, event resmi nasional dan internasional di Bali. Designmill Co pernah melakukan workshop di The Mulia Bali dihadiri peserta dari beberapa negara lain di Asia Tenggara, menjadi vendor dekorasi event internasional G20, dan salah satu dekor pertama yang mempropagandakan sustainable wedding.

Menurut Emilia, kuncinya adalah mempersiapkan segala sesuatu harus dengan baik dan mendengar kebutuhan pelanggan. “Ketika aku berpikir happy ketika melihat klien happy dan melihat hasil dari semua persiapan terjadi dengan baik. Kukawinkan dengan jati diriku yang memang suka estetika. Dan ketika itu terjadi, passion akan terus menerus datang dan ngalir dengan sendirinya. Kreativitas pun gak perlu dipaksa.”

Ia melanjutkan, "I learned at my downest times that passion alone should not define what I do. Its also my choice and my purpose of life dan saya bersyukur atas pencapaian saat ini serta mempunyai tim yang supportif sampai adanya Designmill Co,” ungkap Emilia.

Ke depan, Emilia berharap Designmill Co dapat menjadikan Bali sebagai top wedding destination yang tidak kalah dari negara-negara lainnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya