Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYAKIT demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu ancaman serius bagi negara tropis, termasuk Indonesia. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Pada beberapa daerah sudah tercatat jumlah penderita DBD. Salah satunya di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, hingga Juli 2024, sudah ada sekitar 1.400 kasus, enam di antaranya meninggal dunia. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pencegahan sejak dini. Berikut beberapa langkah pencegahan DBD, seperti dilansir dari situs Siloam Hospitals.
Disarankan untuk tidak meninggalkan sampah di dalam dan di luar rumah, sebab dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan telur, di antaranya ban bekas atau wadah penyimpanan lain yang bisa terisi air.
Baca juga : Meningkat Tajam, Kasus DBD di Klaten Tembus 1.009 Sepanjang 2024, 31 Warga Meninggal
Selain itu lakukan anjuran dari Kemenkes yakni 3M plus yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air atau mengubur barang bekas, hingga memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.
Pastikan rumah kamu terlindungi dari nyamuk dengan memasang tirai atau kelambu di tempat tidur. Kamu juga bisa menggunakan obat anti nyamuk. Oleskan krim anti nyamuk sebelum beraktivitas dan sebelum tidur.
Saat kamu sedang berada di daerah yang rawan nyamuk, sebaiknya mengenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang lengkap dengan kaus kaki hingga sepatu tertutup.
Selain itu, jaga rumah tetap terang dan berudara segar. Sebab, nyamuk menyukai tempat yang gelap dan lembap. Oleh karena itu, pastikan rumah terpapar sinar matahari untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mencegah DBD. Vaksin DBD bisa menurunkan risiko infeksi virus dengue dan mengurangi kasus DBD serius yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Selain itu, vaksin DBD juga bisa mengurangi angka kematian.(M-3)
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Diketahui pada 2022, kasus demam berdarah dengue di Indonesia mencapai 125 ribu orang, atau naik dari periode 2021 sebanyak 73 ribu orang.
Dokter spesialis anak Mulya Rahma Karyanti menjelaskan terdapat beberapa tindakan atau langkah yang bisa dilakukan masyarakat atau orang tua jika anak terindikasi mengalami demam tinggi.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memulai program pencegahan demam berdarah (DBD) melalui teknologi Wolbachia di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Perubahan kelembapan udara selama masa pancaroba dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyakit.
Kota Bandung masih menjadi penyumbang kasus terbesar dengan jumlah 1.021 kejadian.
STOK darah yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) menipis. Jika biasanya persediaan mencapai 500 labu/ hari, sekarang hanya tersedia setengahnya.
Dengan banyaknya kasus DBD, warga diminta waspada dan meningkatkan kembali kebersihan lingkungan sekitar rumah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved