Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DOKTER spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Indonesia Merry Amelya menyarankan ibu hamil agar sebisa mungkin memilih makanan dengan proses pengolahan sederhana, yang sekarang disebut sebagai real food, untuk memenuhi kebutuhan gizi.
"Tentunya makanan yang baik itu makanan yang sebisa mungkin pengolahannya itu sesimpel mungkin atau disebut real food. Kalau makan ayam, ya ayam goreng biasa, bukan ayam di restoran siap saji," kata Merry, dikutip Rabu (4/9).
Merry menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi ibu selama kehamilan dan menyusui untuk menunjang pemenuhan kebutuhan nutrisi anak selama 1.000 hari pertama kehidupan.
Baca juga : Ibu Hamil Dianjurkan Pilih Real Food, Ahli Jelaskan Alasannya
Selama periode itu, ungkapnya, ibu hamil disarankan tidak mengonsumsi makanan olahan dengan kadar gula dan garam tinggi seperti makanan siap saji.
Ia menyampaikan makanan ultra-proses (Ultra-processed Food/UPF) yang biasanya punya kandungan pengawet, MSG, serta garam tinggi juga kurang baik bagi kesehatan ibu hamil jika dikonsumsi secara rutin.
"Kondisi ibu yang dari awal emang sudah malnutrisi, dari gizi ibunya saja enggak bagus, otomatis akan mengakibatkan perkembangan bayi selama hamil juga enggak bagus," katanya.
Baca juga : 7 Makanan yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil
Menurut dia, kondisi tersebut bisa semakin parah apabila kebutuhan nutrisi ibu selama menyusui tidak terpenuhi, produksi ASI ibu kurang bagus, dan pemberian makanan pendamping ASI bagi anak kurang baik.
Merry mengatakan kebutuhan nutrisi tidak dapat dipenuhi hanya dengan menambah porsi makan.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Bunda itu mengatakan makanan yang dikonsumsi ibu juga harus diupayakan mengandung cukup zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan selama kehamilan dan menyusui.
Baca juga : Catat! Ini 7 Makanan yang Wajib Dikonsumsi Perempuan agar Cepat Hamil
Selama hamil dan menyusui, para ibu disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung cukup karbohidrat, protein, dan lemak serta zat gizi mikro seperti asam folat, zat besi, dan vitamin D.
Apabila kebutuhan zat gizi makro dan mikro ibu terpenuhi selama kehamilan dan menyusui maka harapannya anak mendapatkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan sehingga bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
"Nutrisi juga tiap trimester beda-beda, tentunya harus diskusikan dulu dengan dokter kandungan masing-masing. Semuanya itu kan membutuhkan
nutrisi itu dari hamil, menyusui, itu diharapkan ya bukan dari makan makanan yang UPF tapi lebih ke real food," tegas Merry.
Baca juga : 8 Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari Ibu Hamil
Dia mengatakan, selama kehamilan, para ibu bisa mengonsumsi susu khusus untuk ibu hamil atau suplemen vitamin yang disarankan oleh dokter
guna menambah asupan zat gizi.
"Pelengkapnya susu, iya, tapi apakah harus? Enggak juga. Jangan sampai pasien enggak makan hanya minum susu saja atau minum susunya kebanyakan, karena ingat, gulanya juga relatif tinggi," katanya.
"Kandungan vitamin yang banyak di susu hamil juga sebenarnya tersedia pada suplemen yang biasa dokter berikan, jadi jangan takut nutrisinya kurang," pungkas Merry. (Ant/Z-1)
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Menurut dokter spesialis gizi, konsep Isi Piringku yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan juga dapat diterapkan sebagai salah satu cara mencegah masalah anemia.
Untuk іtu, bаgі ibu hаmіl, mеnjаgа kondisi kеѕеhаtаn ѕаngаt реntіng dіlаkukаn. Sаlаh ѕаtunуа dengan tіdаk ѕеmbаrаngаn mеmіlіh jеnіѕ mаkаnаn.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Agustina Nurmala menekankan pentingnya para ibu hamil memahami tanda-tanda bahaya persalinan.
Meskipun sering kali dianggap penting hanya pada masa anak-anak, imunisasi sepanjang hidup adalah praktek yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Kerutan pada wajah seringkali menjadi masalah bagi banyak perempuan, tetapi ada beberapa makanan yang dapat membantu mengurangi kerutan dan melawan penuaan dini.
Diet kaya akan antioksidan, karotenoid, flavonoid, dan folat dapat membantu melawan infeksi HPV dan mengurangi risiko kanker serviks.
Dalam kandungannya, ikan salmon memiliki banyak protein dan nutrisi. Dari kandungan tersebut bisa meningkatkan kesuburan pada perempuan.
Makanan yang memiliki protein dan vitamin tinggi sangat baik untuk kesehatan ibu hamil dan si buah hati. Janin yang ada di dalam kandungan pastinya juga akan mejadi sehat dan kuat.
Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan juga memiliki peran yang signifikan dalam risiko terkena kanker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved