Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PERKEMBANGAN teknologi, terutama internet dan perangkat digital, telah mengubah cara orang tua mendidik anak-anak mereka. Karena itu, orang tua perlu menerapkan pola asuh yang tepat kepada anak-anak mereka. Hal itu disampaikan Cornelia Agatha, seorang artis sekaligus pemerhati anak yang lama aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan edukasi pada seminar mengenai pola asuh anak di era digital.
"Anak-anak zaman sekarang tumbuh dengan teknologi di tangan mereka, dan ini membawa tantangan tersendiri bagi orang tua," ujar Cornelia, dalam seminar sebagai rangkaian Family Gathering yang digelar DPD Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) 1987 Jawa Tengah di Gedung Oudetrap, Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/8).
Ia menjelaskan penting memahami cara yang tepat dalam mendampingi anak-anak agar mereka dapat memanfaatkan teknologi secara positif dan tidak terjebak dalam dampak negatifnya.
Baca juga : Tahun Ajaran Baru, Penabur Pertegas Komitmen Lahirkan Genarasi Unggul
Cornelia menekankan pendekatan dalam pola asuh anak harus disesuaikan dengan tantangan era digital, seperti penggunaan media sosial, game online, dan akses informasi yang tidak terbatas.
Orang tua perlu membekali anak dengan keterampilan literasi digital, sehingga mereka dapat menjadi pengguna teknologi yang bijak dan kritis.
Selain itu, Cornelia berbagi tips praktis dalam menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan aktivitas fisik, serta pentingnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak.
"Komunikasi adalah kunci. Anak-anak perlu merasa didengarkan dan didukung, terutama dalam menghadapi dunia digital yang kadang bisa sangat membingungkan bagi mereka," tambahnya.
Baca juga : Asosiasi Travel dan Penyedia QRIS Sepakat Digitalisasi Minimalisasi Fraud
Seminar ini mendapat sambutan positif dari para peserta, terutama para orang tua yang merasa mendapatkan wawasan baru tentang cara menghadapi tantangan dalam membesarkan anak di era serba digital.
Ketua Umum IPHI 1987 Sahala Siahaan menyatakan diskusi seperti ini sangat penting untuk terus dilakukan mengingat perubahan zaman yang semakin cepat dan kompleks.
Pada sesi seminar selanjutnya, membahas materi yang sangat relevan dengan kondisi saat ini yang disampaikan pakar drone Didit, dengan tema Perkembangan Hukum dalam Teknologi Drone.
Baca juga : Periusahaan Teknologi Gelar Workshop dan Laptop AI Maveric Quantum
Sahala Siahaan menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya acara ini. Ia menegaskan acara ini bukan hanya ajang silaturahmi, tapi juga sebagai langkah awal mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi anggota serta masyarakat pada umumnya.
“Kami akan terus berupaya menghadirkan program-program yang tidak hanya mempererat hubungan antaranggota, tapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat,” tutup Sahala.
Ketua DPD IPHI 1987 Jawa Tengah Victor Nirzam menyatakan akan melaksanakan instruksi untuk menggelar edukasi serta sosialisasi terkait drone, PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat) untuk mahasiswa yang baru lulus dan profesional, seminar tentang PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) pajak dan asuransi untuk peningkatan kemampuan anggota IPHI 1987 wilayah Jawa Tengah.
"Family Gathering IPHI 1987 ini jadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan kolaborasi antaranggota adalah kunci keberhasilan organisasi dalam menjalankan misi. Kami harap acara ini dapat terus dilanjutkan di masa mendatang dengan program lebih inovatif dan bermanfaat," pungkas Victor. (H-2)
Pandi berkomitmen membangun ekosistem digital Indonesia yang sehat, aman, dan berdaya saing global.
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Identitas mesin kini menjadi bagian integral dalam ekosistem digital Indonesia—dari aplikasi perbankan, sistem pemerintahan, hingga layanan e-commerce.
Menurutnya, ada lima hal yang ditekankan bagi peserta yakni multimedia dan broadcasting, mikrotik, psikologi pendidikan, teknologi artificial intelligence (AI), dan jurnalistik.
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau Sspace terus merealisasikan ekspansi bisnis ke segmen event and exhibition. Itu dilakukan melalui tranformasi Sspace Musik dari TV Kereta ke ruang publik.
Ketua IBLAM School of Law, Prof Angkasa menegaskan bahwa pendidikan hukum tidak bisa stagnan di tengah era yang bergerak cepat.
Benturan antara tradisi lama dan saran medis modern masih menjadi masalah besar dalam penerapan Makanan Pendamping ASI (MPASI) di Indonesia
UPAYA membangun pola asuh keluarga yang baik harus menjadi perhatian serius semua pihak untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing di masa depan.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
POLA asuh atau gaya parenting orangtua kerap dituduh menjadi penyebab seorang anak mengalami kondisi autisme. Khususnya di era kemajuan teknologi saat ini.
Kurang optimalnya asupan gizi dan kekeliruan pola asuh bisa menyebabkan anak rentan terkena penyakit hingga terindikasi stunting.
The Journal of Human Resources menemukan bahwa anak sulung dalam keluarga cenderung memiliki skor Intelligence Quotient (IQ) lebih tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved